HUT Kota Pontianak Ke-249, AHASS Kalbar Beri Kejutan Spesial

Isa Oktaviani
By -
0

HUT Kota Pontianak Ke-249, AHASS Kalbar Beri Kejutan Spesial


Astra Motor Kalimantan Barat turut memeriahkan HUT Kota Pontianak yang Ke-249 yang jatuh pada tanggal 23 Oktober 2020 dengan memberikan program menarik yakni pembersihan injektor dengan cukup membayar Rp.24.900 di seluruh jaringan AHASS di Kodya Pontianak selama periode 23 Oktober – 30 Oktober 2020. Konsumen yang ingin mendapatkan program ini bisa mengunjungi jaringan AHASS di 2 titik di daerah Kodya Pontanak yaitu di Astra Motor Pattimura dan Astra Motor Serdam. Bagi pengguna sepeda motor Honda yang pernah mengalami kendala pada sepeda motor Hondanya seperti kurang bertenaga saat dikendarai atau tarikannya kurang kencang disebabkan sering mengabaikan kebersihan injector yang menjadi media utama untuk menyalurkan bahan bakar ke mesin kendaraan. Fungsi utama pada injector pada motor sendiri adalah untuk menyuntikkan dan menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar pada mesin kendaraan, agar suplay bahan bakar lancar.



Technical Service Manager Astra Motor Kalbar Iwan Hary Susilo mengatakan bahwa untuk menghindari penurunan performa motor, pembersihan injektor sebaiknya dilakukan setiap service berkala di Jaringan AHASS yang tersebar di seluruh wilayah Kalbar. “Kami berharap dengan adanya program ini, konsumen setia AHASS semakin lebih peduli terhadap perawatan rutin sepeda motor Honda yang dimiliki sehingga tetap terjaga perfoma serta kualitasnya,” ugkap Iwan. 

Tidak hanya itu, Astra Motor kalbar juga memiliki program menarik lainnya, yaitu voucher penggantian oli sebesar 20 ribu dengan melakukan Booking Service melalui aplikasi Motorku X selain itu konsumen juga akan mendapatkan benefit berupa Oli Gardan, Air Radiator serta Busi secara gratis.


Sejarah Kota Pontianak


Pada tanggal 24 Rajab 1181 Hijriah yang bertepatan pada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi, rombongan Syarif Abdurrahman Alkadrie membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal dan tempat tersebut diberi nama Pontianak. Berkat kepemimpinan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Kota Pontianak berkembang menjadi kota Perdagangan dan Pelabuhan. 

Tahun 1192 Hijriah, Syarif Abdurrahman Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan Pontianak Pertama. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Istana Kadariah, yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.
Adapun Sultan yang pernah memegang tampuk Pemerintahan Kesultanan Pontianak:

1. Syarif Abdurrahman Alkadrie memerintah dari tahun 1771-1808
2. Syarif Kasim Alkadrie memerintah dari tahun 1808-1819
3. Syarif Osman Alkadrie memerintah dari tahun 1819-1855
4. Syarif Hamid Alkadrie memerintah dari tahun 1855-1872
5. Syarif Yusuf Alkadrie memerintah dari tahun 1872-1895
6. Syarifrif Muhammad Alkadrie memerintah dari tahun 1895-1944
7. Syarif Thaha Alkadrie memerintah dari tahun 1944-1945
8. Syarif Hamid Alkadrie memerintah dari tabun 1945-1950
 
Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie (lahir 1742 H) yang membuka pertama Kota Pontianak, pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 1771 bertepatan dengan tanggal 14 Radjab 1185, untuk kemudian pada Hijriah sanah 1192 delapan hari bulan Sja’ban hari Isnen, SYARIF ABDURRAHMAN ALKADRIE dinobatkan menjadi Sultan Kerajaan Pontianak.

Selanjutnya 2 tahun kemudian setelah Sultan Kerajaan Pontianak dinobatkan, maka pada Hijrah sanah 1194 bersamaan tahun 1778, masuk dominasi kolonialis Belanda dari Batavia (Betawi) utusannya Petor (Asistent Resident) dari Rembang bernama WILLEM ARDINPOLA, dan mulai pada masa itu bangsa Belanda berada di Pontianak, oleh Sultan Pontianak. Bangsa Belanda itu ditempatkan di seberang Keraton Pontianak yang terkenal dengan nama TANAH SERIBU (Verkendepaal).

Dan baru pada tanggal 5 Juli 1779, 0.1. Compagnie Belanda membuat perjanjian (Politiek Contract) dengan Sultan Pontianak tentang penduduk Tanah Seribu (Verkendepaal) untuk dijadikan tempat kegiatan bangsa Belanda, dan seterusnya menjadi tempat/kedudukan Pemerintah Resident het Hoofd Westeraffieling van Borneo (Kepala Daerah Keresidenan Borneo lstana Kadariah Barat), dan Asistent Resident het Hoofd der Affleeling van Pontianak (Asistent Resident Kepala Daerah Kabupaten Pontianak) dan selanjutnya Controleur het Hoofd Onderaffleeling van Pontianak/ Hoofd Plaatselijk Bestur van Pontianak (bersamaan dengan Kepatihan) membawahi Demang het Hoofd der Distrik Van Pontianak (Wedana) Asistent Demang het Hoofd der Onderdistrik van Siantan (Ass. Wedana/ Camat) Asistent Demang het Hoofd der Onderdistrik van Sungai Kakap (Ass. Wedana/Camat).

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)