Setiap Orang Memiliki Garis Hidup Masing-Masing

Isa Oktaviani
By -
0
Tidak jarang kita mendapat kata-kata perbandingan dan semacamnya. Seperti ketika sekolah, kenapa dia bisa juara satu, kamu tidak, kenapa dia bisa ini itu tapi aku nggak. Saat kuliah, hal yang sama terjadi kembali, kenapa kamu lama sekali belum wisuda, kenapa yang lain sudah kok kamu belum?



Usai wisuda, perbandingan kembali menghampiri, kamukan sarjana, kenapa pendapatan kamu kalah sama yang tidak sekolah atau hanya tamatan D3. Udah tua kok belum menikah. Masih banyak lagi kata-kata perbandingan untuk menurunkan semangat kita dan seolah kita satu sama lain memiliki garis hidup yang sama.

Apakah kebahagiaan juga diukur dengan banyak dan sedikitnya kita punya uang atau apakah keberhasilan kita diukur dengan seberapa besar gaji kamu sebulan? 
Kadang, pernyataan yang tidak menyenangkan itu sering terngiang dalam diri dan efeknya macam-macam, ada yang terpacu untuk maju tetapi ada pula yang down dan memilih berhenti.

Tapi, bagaimana dengan kita? Bagiku, tidak mengapa aku belum punya penghasilan sebesar dia, tidak masalah pula aku masih belum mampu beli ini itu tetapi setidaknya aku tak berhenti berusaha. Kita menyadari, jalan hidupku dan dia berbeda, tidak bisa disamakan. Namun, tak sedikit orang yang bisa memahami itu, melihat si dia begitu, seolah-olah kita juga ingin seperti itu tetapi sebenarnya tidak akan pernah sama.

Aku teringat juga kata-kata pebisnis Indonesia, katanya usaha kita bisa ditiru orang tetapi tidak dengan rejeki kita. Dari situ kita bisa menyadari bahwa rejeki kita berbeda dan ada porsinya masing-masing, ada waktu yang tepat untuk mendapatkannya.

Sekarang, kita hanya butuh usaha yang lebih kuat dan keras setiap hari, tiada waktu untuk mengeluh, tiada waktu untuk menyerah dan tiada waktu untuk berkata tidak bisa sebab kita semua punya garis masing-masing dengan rintangan yang tersedia di setiap jaraknya.

Mungkin, hari ini kamu berada di bawah sekali, dompet tidak ada uang, ATM kosong, semua tabungan kosong tetapi saat usaha berhenti maka semua akan tetap kosong. Namun, jika usahamu keras dan terus menerus secara konsisten, semua takkan seperti itu lagi, semua akan berubah dan kamu akan jadi orang berhasil.

Sekarang pilihan ada di kamu, 
menyerah dengan kata-kata perbandingan karena kamu di anggap lebih rendah dibandingkan yang lain atau kamu usaha lebih keras untuk membuktikan bahwa kamu bisa dan kamu pasti berhasil.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)