Catatan Perjalanan Tahun 2020

Isa Oktaviani
By -
0

Catatan Perjalanan Tahun 2020


Aku hampir tidak mau menuliskan perjalananku di tahun ini. Harusnya Januari 2021 tulisan ini rilis seperti tahun sebelumnya tetapi hingga Mei 2021, tetap saja tidak aku lakukan. Aku merasa nothing special in this year, padahal setelah aku merenung kembali, no, you're wrong, your life have change in this year. Benar - benar berubah dan berbeda dari biasanya, kamu telah keluar dari zona nyaman. Setelah berpikir panjang, akhirnya aku memutuskan menuliskan seluruh perjalananku di tahun 2020 yang akan aku bagi menjadi dua yakni Januari - Juni dan Juli - Desember. Inilah perjalananku di tahun pandemi.


Januari

Awal tahun dibuka dengan liburan bersama, kami menyebutnya family trip yang diikuti oleh teman - teman dari Temu Pemuda Lintas Iman dan juga SADAP INDONESIA serta kolega - kolega terdekat. Kami menghabiskan waktu bersama di Hutan Albasia, Kuala II Kubu Raya, jaraknya hanya 1 jam dari pusat Kota Pontianak. Kami mendirikan 3 buah tenda untuk tidur bersama tetapi aku, Tarida dan Tri memilih tidur di luar, beralaskan banner, dan berlindung di bawah pepohonan. Dingin banget tapi sangat menyenangkan.

Lalu seperti biasa, aku bekerja freelance sebagai marketing di perumahan dan juga masih sebagai agen asuransi dengan tujuan mengedukasi orang terdekat agar keuangan mereka dilindungi jika risiko terjadi. Aktivitas lain seperti biasa, aku masih selalu rutin pergi ke cafe untuk mencari wifi dan mengerjakan aktivitas yang banyak berhubungan dengan internet. Membuat konten tulisan maupun design di photoshop, hal yang sangat menyenangkan.


Pebruari

Bulan kedua aku terlibat menjadi panitia penyelenggara Pontianak City Run yang diikuti oleh pelari dari berbagai negara dengan jarak 5K, 10K dan 21K. Aku sangat bangga akhirnya bisa sedikit bicara bahasa Inggris bersama pelari internasional tersebut karena aku harus wawancara dia, sebagai juara di 21K. Ini jadi pengalaman pertamaku dan menjadi moment yang sangat awesome.

Lalu, kami bersama SADAP INDONESIA mengadakan nonton bareng dan diskusi film Beta Mau Jumpa, sebuah dokumenter yang menceritakan sosok - sosok peacemaker di Ambon. Film ini sangat menginspirasi bagi daerah lain untuk merekatkan persaudaraan lintas agama dan suku. Kmai juga membuat sesi sharing is caring untuk para alumni Temu Pemuda Lintas Iman. Pebruari juga menjadi bulan di mana kami membuka volunteer untuk SADAP INDONESIA dan mengadakan penyambutan bagi mereka. Kegiatan lain adalah pelatihan membuat video, menulis dan fotografi serta diskusi feminisme dasar bersama Bunda Ana Marsiana.

Maret

Bulan ketiga, kami harus merelakan berpisah dengan Tri Urada, teman akrabku dan Tarida Manullang. Tri memutuskan lanjut studi S2 di Jakarta dan menjadi Sekretaris Jendral PMKRI Pusat. Moment yang cukup menyedihkan bagi kami karena sehari - hari memang sering bareng dan bikin kegiatan di SADAP INDONESIA cuma mau nggak mau harus direlakan.

Ada kegiatan yang paling aku syukuri di bulan Maret ini karena kami bisa ikut meditasi bersama Bikkhu dan bisa foto bareng mereka. Kita belajar bagaimana menikmati hidup, bersyukur dengan hal - hal yang kita dapatkan. Bagaimana kita menjalani hidup yang mindfulness. Aku sangat berterima kasih dengan kesempatan ini.

Daaaann Maret 2020, berita dimana - mana mengatakan bahwa ini saatnya kita belajar dan bekerja dari rumah. Semua distop, tidak ada lagi tatap muka. Semuanya terjadi begitu saja karena pandemi covid-19 sudah mewabah di Indonesia. Tidak ada yang bahagia dengan keadaan ini, semua diam dan kaget, seperti tanpa persiapan apapun tapi dipaksa menerima semuanya.

April

Bulan April menjadi awal banget melewati masa - masa harus selalu di rumah aja. Aku sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan, tabungan nggak ada, cicilan rumah tetap jalan terus. Wah, we need a miracle nih. But sure, berkat itu memang selalu ada, meski tidak ada tabungan dan tidak ada pekerjaan tetap, ternyata kebutuhan sehari - hari, cicilan serta kebutuhan lainnya bisa dipenuhi.

Sehari - hari, aku berdiam diri di rumah dan bersyukur banget akhirnya agency kami mengadakan 29 hari training bersama orang - orang hebat yang sudah berhasil di bisnis Prudential. Aku secara rutin ikut training itu dan i found a value of life. Selama 1 bulan ikut training sangat banyak value yang dibagikan, tentang kerja keras, kerja cerdas, memberi, bersyukur dan menemukan tujuan hidup.

Tak hanya itu, aku juga belajar apa itu law of attraction (LOA) dan metode tapping dengan EFT (emotional freedom techniques) dimana kita bisa menginstal ulang program di otak kita. Misalnya, kita sudah sejak lama terbiasa dengan kebiasaan yang terbangun seperti memakai baju, makan dan lainnya. Ternyata, itulah program yang sudah diinstal sejak lama.

Dengan teknik EFT ini, kita bisa menginstal ulang kebiasaan lama dengan kebiasaan baru, misalnya kita agak sedikit malas dan suka menunda, maka kita bisa menginstal ulang program agar timbul kebiasaan baru dan bisa membawa kita di step menuju sukses.


Mei

Bulan Mei, masih juga melewati hari harus di rumah aja. Aku sama sekali tidak keluar, hanya ikut training rutin di rumah, masak dan membaca buku. Tidak ada yang spesial di bulan ini, semua aktivitas kulakukan di rumah saja. Tapi mungkin ini waktu yang tepat untuk mengenal diri sendiri dan lebih banyak waktu untuk melihat hidupku selama ini.

Bulan Mei juga menjadi kesempatan bagi kami untuk melepaskan nazar kakakku, ada prosesi adat di rumah nenek moyang kami dan aku mulai mengenang masa lalu, bisa bermain dengan keponakanku di hutan dan membuat topi - topi dari daun jambu monyet. Wah, jadi ingat masa kecil dulu.

Juni

Bulan keenam, kondisi di Kota Pontianak masih bisa dikatakan sedikit normal, kami tidak harus menggunakan masker terus ketika keluar rumah. Aku mulai beraktivitas di luar rumah dan kami mengadakan sesi foto bareng dengan anak - anak SADAP INDONESIA dan aku mulai sering membuat konten di instagram karena punya banyak waktu membuat design. 

Tapi, tidak ada kesempatan untuk berpergian, rasanya kita hanya bisa menikmati es teh manis di cafe dan masih bingung harus ngapain. Covid-19 memang belum separah itu di Kalbar, tapi dari nasional mulai mengkhawatirkan. Semoga segera pulih.

Untuk kelanjutannya bisa baca di Catatan Perjalanan Tahun 2020 Bagian II















Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)