Catatan Perjalanan Tahun 2020 (Bagian II)

Isa Oktaviani
By -
0

Catatan Perjalanan Tahun 2020 (Bagian II)


Setelah menceritakan kegiatanku selama Januari hingga Juni 2020 yang dapat di baca di sini Catatan Perjalanan 2020 sekarang kita lanjutkan dengan bulan berikutnya. Tulisan kali ini mungkin agak sedikit berbeda karena aku akan sedikit menceritakan kisah asmara di sini yang sebelumnya aku tidak pernah menuliskan di catatan perjalanan tahun sebelum - sebelumnya. Hal ini kulakukan karena kita sudah tidak menjalin hubungan lagi, kalau bahasa emak sih udah berakhir yaa.

Juli

Bulan Juli ini adalah waktu aku jadian sama doi 5 tahun lalu dan kita merencanakan dinner romantis untuk merayakan tahun ke-5 jalan bareng sebelum memutuskan mengakhiri hubungan. Lah kok harus berakhir? Iya, aku sama dia beda agama dan tidak ada satupun dari kami yang mau mengalah terus tidak memungkinkan juga menikah beda agama. Malam 4 Juli 2020, kami membuat dekorasi sendiri untuk persiapan dinner romantis dan masak makanan kesukaan, ikan nila asam pedas dan sayuran juga buah - buah. Kami memakai pakaian senada supaya bagus di foto. Setelah dinner ini, kami juga merencanakan liburan bersama, naik bukit yang lagi rame diperbincangkan. Semua sesuai rencana, besoknya kami berempat berangkat ke Bengkayang, menuju Bukit Sepancong

Setelah itu, kegiatan seperti biasa lagi, aku menghabiskan waktu di cafe dan membuat berbagai desain untuk konten di instagram pribadi dan tim. Selama pandemi ini memang hampir tidak ada kegiatan offline, semua dilakukan online dan harus patuh dengan aturan.

Agustus

Bulan ini menjadi awal mula aku menapaki kehidupan baru. Aku pindah ke Jakarta, memutuskan untuk memperdalam pengetahuan di isu toleransi dan bergabung di Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP). Rasanya ini agak tiba - tiba, tanpa aba-aba tapi aku justru langsung memutuskan untuk berangkat dan tidak tahu berapa lama aku akan bertahan di kota metropolitan ini.

Minggu pertama di Jakarta masih sangat canggung karena tidak terbiasa dengan kehidupan di ibukota tapi merasa sangat terbantu karena ada rumah dan bisa masak di sini, terlebih lagi orang - orang di sini menyambut dengan baik, jadi merasa ada keluarga baru.

September

Bulan ini penuh dengan hal baru, ada banyak kegiatan yang dilakukan bersama ICRP seperti diskusi buku Muslimah Reformis yang melibatkan beragam kampus di Indonesia, komunitas muda dan juga NGO. Aku jadi banyak kenal dengan berbagai kalangan di sini, pengalaman berharga dan sangat menyenangkan untuk melewati hari, meski harus daring tetapi tetap berkesan.

Lalu, tahun ini juga adalah tahun ke-3 SADAP INDONESIA dilahirkan, kami mengadakan kegiatan spesial ulang tahun dan dilakukan secara daring juga. Kami mengadakan diskusi kebhinekaan yang mengundang beberapa teman dari daerah lain untuk bercerita nilai - nilai baik dari tempat mereka.

Oktober

Bulan kelahiranku datang juga dan aku memutuskan balikan lagi dengan mantanku meski kami sudah putus di bulan Juli lalu. Tapi tampaknya belum bisa iklas untuk berpisah jadi tetap melanjutkan dan katanya akan berakhir di Desember nanti. Ulang tahunku dirayakan oleh teman - teman di ICRP, mereka membuat kue yang sangat besar dari kumpulan potongan buah. Aku kembali kagum karena belum pernah ada kejutan ulang tahun seperti ini.

Tapi, hadiah ulang tahun terbaik adalah untuk pertama kalinya aku dapat award dengan kategori Alumni Queer Camp karena kiprahku bersama SADAP INDONESIA dianggap mampu menyebarkan perdamaian untuk anak muda di Indonesia. Selain itu, SADAP INDONESIA juga mendapatkan award di kategori komunitas muda. Wah, awesome bangett dahh. Terima Kasih !

November

Aku mulai menikmati beberapa cafe di Jakarta hingga menikmati mall untuk sekedar makan dan foto - foto. Tidak ada kegiatan spesial karena semua masih sama dan beberapa kegiatan dilakukan online untuk menjamu perdamaian di Indonesia. Aku juga semakin menikmati hidup di Jakarta, seru dan tidak sekeras yang dikatakan orang - orang.

Desember

Awal bulan kami mengadakan rapat kerja ICRP di Cisarua, Bogor. Kami menginap di villa Bu Wendah, tempatnya asri, memiliki fasilitas lengkap, ada kebun buah hingga kolam renang. Ini bisa dikatakan liburan sekaligus kerja. Setelah raker, kami juga menikmati hiburan di Taman Safari, bertemu dengan beragam hewan yang ada di taman tersebut. Ah, langsung teringat dengan keponakanku, pasti dia sangat senang melihat gajah hingga jerapah itu.

Bulan Desember aku pulang kampung untuk liburan sambil merayakan Natal dengan keluarga di kampung. Natal kali ini sangat berbeda, ada banyak yang tidak bisa merayakan langsung karena larangan libur takut lonjakan covid-19. Aku menikmati Natal di kampung, berkunjung ke rumah sanak saudara dan ini menjadi Natal terakhir mantanku datang ke rumah sebagai pacarku. 

Desember juga menjadi bulan bagi keponakanku menikah, dia menikah lagi dan aku masih belum bertemu dengan sosok yang dipilih Tuhan untuk mendampingiku kelak, tidak apa - apa, cukup percaya waktu Tuhan pasti yang terbaik.

Desember kami tutup dengan merayakan malam tahun baru bersama, makan ikan bakar dan ayam goreng bersama keluarga besar dan mantan pacarku adalah moment terindah yang pernah ada. Baiklah, selamat tinggal 2020, sampai jumpa di cerita 2021.














Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)