Pengalaman Pake Behel, Ini yang Kurasakan hingga Kisaran Biayanya

Isa Oktaviani
By -
0



Setiap melihat orang menggunakan behel, apa yang kamu pikirkan? Kayaknya sulit makan yaa karena sering nyangkut di kawatnya. Tapi, kalau diperhatikan, lucu juga mereka yang pake behel itu. Selain bisa tampil berbeda, behel ini juga bisa kita manfaatkan untuk merapikan gigi dan bisa bikin kita jadi lebih percaya diri karena perubahan penampilan gigi. Sejak SMP, aku udah pengen banget mau pasang demi mendekatkan gigiku yang lebih senang menjaga jarak, padahal harusnya mereka merapat saja biar lebih romatis, ya kan? Tapi niat itu urung karena biaya pasang ternyata cukup mahal ditambah lagi operasional bulanannya butuh uang lagi, yah ngga jadi deh. Niat itu masih ada, SMA hingga kuliah tapi tetap aja tidak tercapai juga hingga akhirnya tahun 2021, niat yang tertunda sangat lama itu terkabulkan.



Tepatnya hari Sabtu tanggal 12 Juni 2021 aku berhasil pasang behel di FDC Dental cabang Kelapa Gading Jakarta (pas banget hari dimana doi memilih bersama orang lain daripada sama aku). Apa yang pertama kali aku rasakan? SAKIITTT? Iyaa sih, sakit banget sampe kena mental. Eitss, jangan salah paham dulu, sebenarnya sampe ke mental itu bukan karena behel tapi karena aku ditinggal demi orang lain, gitu loh.


Gini Rasanya Pake Behel

Setelah behel itu menempel digigiku, pertama kali adalah aku rasanya agak susah menutup mulut karena ada yang mengganjal, ini normal kata drg. Fanny karena memang situasi sudah berubah. Aku diberi tahu setelah pake behel ini jangan dulu makan yang keras - keras, buah dipotong dadu satu kali satu dan jangan terlalu cepat kunyah makanan, perlahan tapi pasti. Lalu, katanya harus gunakan sikat gigi khusus yang tengahnya tidak rata. Akhirnya aku membeli 1 paket khusus pengguna behel baru.

Lalu aku berangkat pulang, sepanjang jalan kumainkan mulutku, sesekali kubuka karena agak risih, rasanya mengganjal banget, kadang juga dengan posisi senyum terpaksa dengan harapan untuk merilekskan mulut. Sampai di rumah, aku langsung makan, semuanya masih terasa normal dan aku menjalani hari seperti biasa.

Besoknya, gigi jadi ngilu banget, aku sampe ngga bisa makan apapun. Hari kedua, aku hanya makan satu setengah telur rebus dan air putih. Entahlah, apakah ini efek behel atau karena patah hati, keduanya telah menyatu yang tak bisa kupisahkan, sama - sama sakit.

Hari ketiga masih sama, kondisi hati belum normal, gigi juga masih nyut-nyutan. Aku lagi - lagi ngga bisa makan nasi, hanya makan telur rebus saja 1 buah dan air putih. Hari keempat baru coba makan bubur dan lancar, tapi hanya itu saja. Kalau makan, aku jadi mual dan pengen muntah, katanya sih itu bukan efek behel tapi efek patah hati, entahlah.

Menurut testimoni temanku yang pernah menggunakan behel, setidaknya butuh 7 - 10 hari untuk bisa kembali normal makannya, sambil menunggu itu, kita hanya bisa makan bubur saja atau roti dan susu. Aku cukup manut dengan ini, jadi aku hanya makan roti saja setiap hari.



Setelah 1 Minggu

Ternyata 7 hari telah berlalu, gigiku mulai kembali normal dan bisa makan nasi dengan normal. Aku juga mulai bisa makan sop daging sapi dan kacang - kacangan. Rasanya semua mulai nyaman seperti sedia kala. Tapi, kadang ada nasi yang nyangkut di sela - sela kawatnya dan aku berkumur untuk menyingkirkannya. Selain itu, aku rutin gosok gigi sehabis makan siang, biar lebih fresh mulutnya dan tidak menyisakan makanan di gigi.

Tapi, kadang ngomong tidak terlalu nyaman, harus menjaga mulut karena berasa ada yang menahan ketika ngomong. Itu aku juga kurang tahu, apakah karena aku yang belum terbiasa atau justru malu memperlihatkan kawat gigi ini ke orang lain. Hanya saja, ngomong tidak bisa seleluasa dulu, entah sampai kapan ini akan benar - benar normal.

10 hari sudah berlalu semua benar - benar normal. Namun, behelnya berasa nyatu banget dengan bibir bagian dalam yang kadang bikin aku ngga nyaman pas tidur. Lagi - lagi tidurku jadi agak terganggu, entah ini karena behel atau memang hatiku yang belum pulih benar. Ah, jadi bingung kasih testimonikan. Semua terjadi bersamaan, aku jadi susah membedakan ini akibat dari apa.

Tapi, semenjak pake behel, jadi sangat peduli dan lebih ke kesehatan mulut, sikat gigi jadi rutin banget dan sering melihat keadaan gigi di cermin. Intinya, berharap sesegera mungkin yang berjauhan ini merapat dan mereka bisa berbagi cerita bahagia setiap saat.


Biaya 

Nah, baru deh kita ngomongin biaya. Sebelum memasang behel, kita terlebih dahulu harus rontgen, aku diarahkan ke biotest, tidak jauh dari FDC Dental Kelapa Gading. Membawa surat rujukan dari drg. Fanny, aku mendatangi Biotest itu dan langsung dilakukan rontgen pada gigi. Waktunya sebentar saja sih tapi bayarnya Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah). 

Lalu, aku kembali ke dokter gigi dan konsultasi. Hasilnya bagus dan tidak ada gigi yang perlu dicabut, aku dijadwalkan untuk memasang behel. Kita diberi pilihan, ada 4 pilihan
  • Bronze Metal (harganya 1.000.000 tetapi belum scalling dan cetak gigi)
  • Gold Metal (harganya 3.000.000 belum termasuk scalling)
  • Platinum Metal (harganya 3.500.000 sudah all in one)
  • Premiun Diamond (harganya 4.500.000 sudah all in one)
  • harga scalling 100.000 (normal 400.000)
  • harga cetak gigi 300.000
  • Konsultasi rutin 350.000 / bulan
Kenapa harganya beda - beda ya? Nah, setiap model ini berbeda dari kwalitas kawatnya, semakin mahal harganya, kawatnya semakin kecil dan semakin cepat bisa rasakan khasiatnya. Begitu penjelasan dokternya. Durasi pemasangan ini bervariasi, ada yang 1 tahun atau 2 tahun, tergantung banget dari kondisi gigi dan rajin atau malasnya kamu konsultasi ke dokter.

So, ini saja yang bisa aku bagikan. Semoga bermanfaat yaa.








Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)