Pendidikan dirasa sangat penting untuk
peradaban bangsa. Untuk menjadi kaum intelek yang sering dianugerakan kepada
mahasiswa, maka orang-orang harus mengenyam pendidikan. Tidak peduli apakah ia
berasal dari keluarga mampu atau tidak mampu, semua elemen masyarakat dituntut
untuk memiliki status kaum terpelajar.
Banyak hal yang dilakukan pemerintah untuk
membantu masyarakat kurang mampu, misalnya dengan memberikan beasiswa penuh
agar penerus bangsa terus menikmati nyamannya bangku kuliah.
Hal ini membuat calon mahasiswa rela
tinggal jauh dengan orang tua karena kampus yang akan dituju bukan berada
dikampungnya. Dari yang hanya jarak antar kabupaten hingga antar pulau.
Jarak yang tidak dekat ini membuat anak
harus hidup mandiri dinegeri orang. Tidak heran jika awal-awal pindah merasa
gundah karena memang belum ada orang yang dikenal.
Tapi, ada hal-hal menarik yang hanya
dirasakan oleh anak rantau, misalnya hal-hal berikut :
1. Pindah-pindah Kontrakan atau Kos
Tempat tinggal adalah hal wajib yang harus
dimiliki, karena tanpa adanya wadah untuk berteduh maka akan mendatangkan
ketidaknyamanan bahkan bisa jadi disangka gembel dan rawan diangkut satpol PP .
Sehingga mengharuskan anak rantau memilih-milih tempat tinggal, jadi hal wajar
jika ia berpindah-pindah, biasanya karena cari tempat yang lebih murah.
2. Telat Dapat Kiriman
Bukan hanya PNS yang dapat uang bulanan,
tetapi anak rantau juga dapat jatah bulanan. Biasanya kiriman ini menyesuaikan
dari tanggal yang ditentukan orang tua. Tapi, tidak jarang kiriman ini tidak
sesuai dengan tanggal yang semestinya. Mau protes nggak bisa karena orang tua,
jadi ujung-ujungnya irit makan atau ke kampus jalan kaki saja.
3. Keseringan Diet
Makan mie tiap hari bukanlah hal baru,
karena untuk memenuhi tuntutan perut yang harus diisi adalah dengan makan mie.
Selain harga murah tetapi bisa juga membuat kenyang dalam waktu lama. Tidak
jarang juga memutuskan untuk makan sekali sehari demi mengirit uang kiriman.
4. Berburu wifi gratis
Di era modern ini semua serba praktis
bahkan untuk berkomunikasi pun juga praktis. Namun, kemudahan itu harus
dibarengi dengan kuota, nah bagi anak rantau jangankan kuota, syukur-syukur
makan mie ada uang. Tapi, itu bukanlah masalah, karena wifi gratis bertaburan
sehingga tetap bisa video call sama orang tua atau pacar.
5. Kreatif
Anak rantau identik dengan hidup di
kos-kosan. Jadi tidak heran jik asegala sesuatu dibuat sekreatif mungkin, misal
jika masak mie bisa di rice cooker, atau kipas angin bisa digunakan untuk
mendinginkan mie yang masih panas. Meja belajar bisa menggunakan kardus indomie
dan masih banyak lagi.
6. Aktif di Organisasi
Ketiadaan keluarga ditempat rantau membuat
nya mencari keluarga baru, tempat yang tepat adalah organisasi. Selain dapat
ilmu baru, keluarga kedua pun akan diperoleh. Sehingga bukan hal baru disebuah
organisasi banyak dihuni oleh anak-anak rantau.
7. Pulang Kampung
Hal yang selalu ditunggu dan dirindukan
adalah pulang kampung. Karena tempat yang jauh sehingga sangat jarang untuk
bisa bertatap muka dengan keluarga. Kerinduan kepada sanak saudara membuat
pulang kampung menjadi moment penting bagi semua anak rantau.
Bagi anak rantau pasti punya cerita
sendiri...
Yang punya cerita lain silahkan dishare
untuk anak rantau lainnya.
Post a Comment
0Comments