Pengalaman Ikut Ekspedisi Nusantara Jaya

Isa Oktaviani
By -
1

Topi Peserta ENJ 2017


"Dunia ini adalah sebuah tempat yang berbahaya untuk didiami, bukan karena orang-orangnya yang jahat tetapi karena orang-orangnya yang tak peduli" kata Albert Einstein.

Kadang memang agak sulit menemukan orang-orang yang peduli akan lingkungan maupun masyarakat sekitarnya. Hal ini dikarenakan perkembangan zaman yang begitu pesat sehingga kita hampir tidak mampu menyesuaikan diri dan malah ikut arus.

Namun, ketidakpedulian atau tidak peka akan sekitar kita rasanya terpatahkan ketika saya dan beberapa pemuda lainnya ikut pengabdian di daerah kepulauan. Kegiatan tersebut adalah program Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) yang diadakan oleh Kementerian Koordinator Bagian Kemaritiman yang menggandeng pemuda untuk menjamah masyarakat tertinggal dan melakukan aksi nyata menuju Poros Maritim Dunia.

Doa sebelum memulai kegiatan

Sebanyak 3000 pemuda berhasil melaksanakan misi di daerah tertinggal di seluruh penjuru negeri dan beruntungnya saya termasuk satu diantara nya yang ikut mengabdikan diri di salah satu kepulauan Kalimantan Barat.

Sepuluh hari lamanya berpetualang di tempat yang sama sekali belum pernah dikunjungi bahkan baru dengar kala itu juga, namanya pun terdengar unik dan seakan misterius atau tidak nyata. Kepulauan Maya, di sanalah kami melaksanakan misi dan memberi sumbangsih untuk negeri.

Uniknya, kami berasal dari beragam latar belakang bahkan berbeda ras, suku, maupun agama hingga beda pulau namun tidak ada rasa canggung sama sekali, semuanya memiliki tujuan yang sama, yakni mengabdi dan mengabdi kepada masyarakat.

Foto bersama aparat Desa dan Kecamatan sebelum pulang ke daerah asal masing-masing

Rasanya sepuluh hari begitu singkat untuk bertegur sapa dengan masyarakat sekitar namun ada banyak hal yang dapat diberikan. Rasanya cukup bangga ketika dapat melihat senyum manis anak SD saat mendapat pengetahuan baru tentang kesehatan maupun pengetahuan kebangsaan serta motivasi, tidak kalah penting juga antusias dari anak SMP dan SMP sebagai calon penerus bangsa sehingga wajib untuk diterpa beberapa ilmu sebagi bekal.

Maraknya pernikahan dini karena seks bebas serta penyalahgunaan obat-obatan menjadi fokus kami kepada mereka dan bersyukurlah apa yang disampaikan dapat dimengerti bahkan dapat ditindaklanjuti. Rasa bahagia juga melihat semangat ibu-ibu dan bapak-bapak ketika ada pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gratis. Masih banyak lagi hal yang kami bagikan untuk warga sekitar.


Foto bersama guru dan siswa SMK 1 Pulau Maya


Saya jadi memahami bagaimana hidup di pojokan yang sulit diakses bahkan hanya bisa ditempuh melewati laut dan apabila air laut tinggi yang biasa dikenal dengan musim selatan, nyawapun menjadi taruhannya.

Tapi, semua itu menjadi pengalaman berharga yang takkan terlupakan oleh saya dan semua rombongan yang ikut program ENJ di Kepulauan Maya, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Melalui ENJ, kami mengerti dan memahami perjuangan hidup masyarakat dari kepulauan teringgal. Kemudian, kami juga merasakan arti kekeluargaan dan saling menghargai meski dari beragam latar belakang yang dapat terjalin dalam waktu singkat.

Kita pun sadar, pemuda adalah tonggak penggerak untuk kemajuan bangsanya dan merekalah tumpuan negeri pertiwi.

Selamat mengabdi, menjadi bermaknalah bagi banyak orang.
Salam maritim.

"Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia - Ir. Soekarno"

Post a Comment

1Comments

Post a Comment