Astra Motor melalui Motorku X dan Jaringna AHASS menyumbangkan APD melalui Dinkes

Isa Oktaviani
By -
0

Astra Motor melalui Motorku X dan Jaringna AHASS menyumbangkan APD melalui Dinkes


Virus corona atau covid-19 hingga saat ini masih menjadi persoalan bersama karena hampir semua negara terkena dampaknya. Tak terkecuali Indonesia, sudah menjelang 3 bulan semua berkativitas di rumah saja sesuai anjuran dari pemerintah. Kalimantan Barat yang juga terkena dampak terus mawas diri dengan bantuan semua elemen untuk saling bantu mencegah serta melawan virus ini. Bantuan berupa sembako, masker dan lain sebagainya telah diluncurkan. Namun, bantuan APD untuk tenaga medis juga sangat dibutuhkan karena APD ini digunakan hanya sekali pakai sehingga dibutuhkan dalam jumlah besar.


Dengan semangat tolong menolong, Astra Motor Pontianak bersama dengan Jaringan AHASS Kalimantan Barat melalui Aplikasi MotorkuX melakukan penggalangan dana untuk memberikan Sumbangan APD berupa Baju Pelindung Diri, Kacamata, Masker dan Sarung tangan ke Tenaga Medis yang ada di Kalimantan Barat. Sumbangan yang terkumpul ini langsung di Salurkan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. APD saat ini menjadi kebutuhan paling utama untuk Rumah Sakit maupun Puskesmas, oleh sebab itu digalangkanlah pendanaan untuk membantu Team Medis di Kalimantan Barat.

Adapun Penggalangan Dana ini berasal dari sumbangan oleh Jaringan AHASS dan Aplikasi terbaru dari Astra Motor: APLIKASI MotorkuX, dimana setiap konsumen yang download aplikasi ini melalui Play Store Android/ App Store Apple akan berkontribusi menyumbangkan Rp. 1.000,-/ Download.


Aplikasi MotorkuX ini dapat digunakan untuk Booking Servis dan mendapatkan informasi terkait Promo,Katalog Part,Katalog Motor Honda serta lokasi jaringan Bengkel Honda, AHASS (Bengkel Resmi Honda).

Ketika kita bersatu untuk melawan dan mencegah maka virus ini juga mungkin bisa segera pergi dan tidak menganggu aktivitas kita lagi. Maka, kita harus tetap solid dan bersama-sama melawan covid-19 mulai dari diri sendiri dengan memperhatikan protokol pemerintah.

Mulai dari diri sendiri, Ayo lindungi diri dan keluarga.

Bagaimana kita melindungi diri?

Virus corona menyebar saat orang terinfeksi batuk dan menyebarkan percikan atau cipratan yang mengandung virus ke udara. Ini bisa terhirup masuk atau menyebabkan infeksi jika anda menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan yang menyentuh permukaan tempat virus jatuh. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, hal yang paling penting mencegah penularan adalah menjaga kebersihan.

 

  • Sering cuci tangan dengan sabun dan air atau dengan gel pembersih. Langkah ini dapat membunuh virus di tangan.
  • Jangan menyentuh mata, hidung, mulut. Tangan yang menyentuh banyak permukaan dapat membawa virus. Dari situ, virus masuk ke tubuh bila Anda menyentuh wajah.

Bagaimana kita ikut mencegah penyebaran?

  • Tutup mulut bila batuk dan bersin.
  • Tidak menyentuh muka dengan tangan dan hindari kotak langsung dengan orang yang terinfeksi.
  • Buang tisu bekas bersin segera. Ini untuk menghindari air liur yang mengandung virus menyebar ke orang lain
  • Orang diminta menjaga jarak paling tidak dua meter, kira-kira dua kali bentangan tangan satu sama lain.
  • Bila kita di luar, WHO mengatakan penting untuk menghindari berjabat tangan dan "menyapa dengan aman" seperti melambaikan tangan atau mengangguk.
  • Masker wajah tidak menjadi perlindungan yang ampuh, menurut para ahli kesehatan.

 

Saat penularan tinggi ketika orang menunjukkan gejala

  • Virus corona menginfeksi paru-paru. Gejala dimulai dengan demam diikuti batuk kering yang kemudian mengganggu pernapasan.
  • Batuk berlangsung terus menerus, lebih dari satu jam, atau ada tiga atau lebih serangan batuk dalam 24 jam – terutama kalau batuknya lebih parah daripada biasanya.
  • Rata-rata memakan waktu lima hari untuk mulai memperlihatkan gejala, kata para ilmuwan. Namun pada beberapa orang gejala bisa terlihat lebih lama lagi.
  • WHO malah mengatakan masa inkubasi penyakit bisa berlangsung 14 hari.
  • Spesialis THT di Inggris juga memperhatikan ada peningkatan gejala anosmia – istilah untuk kehilangan indera penciuman.
  • Sejumlah orang di media sosial melaporkan kehilangan indera penciuman dan perasa. Beberapa di antara yang melaporkan ini telah dites positif terinfeksi virus corona.

Namun, bukti menunjukkan ini hanya terjadi sesekali. Lagipula flu biasa juga menyebabkan kehilangan indera penciuman dan perasa. Saat paling menular adalah ketika orang terinfeksi memperlihatkan gejala. Namun ada pandangan bahwa penyebaran juga terjadi bahkan sebelum tampak gejala sakit. Gejala awal sangat mudah tertukar dengan gejala pilek dan flu biasa.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)