CERLANG, Menjawab Keresahan dengan Pendidikan Alternatif

Isa Oktaviani
By -
0

Menjawab Keresahan dengan Pendidikan Alternatif


Pendidikan menjadi topik yang selalu asik diperbincangkan. Mulai dari sistem pendidikan kita yang masih belum tepat polanya dan selalu berganti sesuai dengan menteri pendidikannya. Belum lagi pendidikan masih dipandang dalam sudut pandang yang sama, belajar harus mendengarkan guru, tidak banyak kesempatan murid mengeksplore kemampuan mereka. Seperti yang dialami oleh Sri Wartati, sepulangnya ke kota asal di Pontianak setelah menimba ilmu di luar provinsi membuatnya resah dengan wajah pendidikan zaman sekarang. Anak-anak kecil sudah mulai mengkotak-kotakkan diri padahal sebenarnya mereka belum paham bagaimana membedakan berdasarkan identitas tertentu, tapi justru pemahaman itu di dapat di lingkungan pendidikan atau keluarga. Kemudian, belajar adalah belajar, mau bisa membaca maka bacalah buku, mau bisa berhitung maka berhitunglah sesuai kurikulum teks di sekolah tersebut.



Beragam persoalan pendidikan di Kota Pontianak khususnya mendorong Sri membentuk sekolah alam terpadu yang kini dikenal dengan CERLANG. Sejak tahun 2012 TK dan PG PAUD ini berdiri. Dalam live instagram bersama SADAP INDONESIA pada Rabu, 6 Mei 2020 lalu, Sri mengaku banyak tantangan karena CERLANG mengusung konsep sekolah yang berbeda, di sini bermain adalah belajar. Orangtua juga wajib terlibat dalam proses anak bertumbuh dan belajar. Permainan ini adalah yang membuat anak bisa berinteraksi satu sama lain jadi bukan permainan dari handphone. Karena ketika bermain, anak bisa belajar berhitung, membaca dan juga leadership.

“orang tua juga terlibat dan selalu ada PR,” tuturnya.
PR yang dimaksud seperti mengajari anak makan sendiri tanpa harus disuapin. Memang tidak dinilai tetapi akan ketahuan lewat anaknya. Guru akan melihat apakah orang tua mengerjakan tugas atau tidak ketika anaknya kembali ke sekolah. Selain itu, tantangan yang diterima adalah tidak banyak orangtua yang mau menyekolahkan anaknya jika di sekolah tersebut tidak belajar agama. Padahal, agama itu di pelajari dari orangtua atau guru agamanya di luar sekolah. Pemahaman yang berbeda dari orangtua dan CERLANG ini membuat banyak orang tua tidak mau menyekolahkan anak mereka di CERLANG.

Konsep sekolah CERLANG ini memang belum akrab dengan orangtua terutama di sini tidak ada mengajarkan agama secara gamblang tetapi lebih mengajarkan secara umum. Anak-anak dengan sendirinya dan secara natural dapat memahami satu sama lain, misalnya ketika ada yang berpuasa maka yang berpuasa punya hak untuk puasa dan yang tidak puasa juga punya hak untuk tidak puasa. Ketika jam istirahat dan harus makan atau minum, anak yang berpuasa tidak akan melarang temannya melahap makanan persis di depan dirinya yang sedang berpuasa.

Sesuai nilai yang diutamakan yaitu soal toleransi, berfikir kritis, dan mandiri. Bahkan, anak-anak sejak dini sudah bisa memanajemen diri mereka seperti ketika akan membuat pertunjukan, mereka yang mengatur jadwal latihan, membagi peran dan melakukan apa yang sudah direncanakan. Anak CERLANG yang kini juga sudah ada sekolah dasarnya, lebih banyak belajar mengenal lingkungan sekitar. Mereka sering berkunjung di sawah, kebun sayur, pelabuhan, naik angkot, ke pemadam kebakaran atau tempat-tempat yang mengenalkan mereka dengan lingkungan sekitar. Selain itu, mereka juga kunjungan ke semua rumah ibadah untuk belajar.

Sejak dini, mereka diajarkan untuk melakukan kegiatan sosial seperti memberi bantuan ke panti jompo atau panti asusan, berbagi takjil ketika bulan puasa. Selain kegiatan sosial, sejak dini juga diajak untuk mengenal budaya dengan konsep acara yang beragam untuk mengenal budaya di Indonesia lewat karnaval atau acara perpisahan sekolah. Tidak heran, dengan konsep belajar yang seru karena bermain adalah belajar, anak CERLANG tidak suka kalau libur dan tak jarang mereka menangis saat di ajak pulang setelah jam sekolah. 

Untuk yang pensaran dengan sekolah CERLANG, boleh melihat langsung proses belajarnya di Jalan Johar nomor 28 Pontianak.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)