Kunjungi Klenteng, Peserta Peace Train 11 Belajar Tentang Agama Buddha

Isa Oktaviani
By -
0

Kunjungi Klenteng, Peserta Peace Train 11 Belajar Tentang Agama Buddha


Tempat Ibadah Klenteng Tri Darma Cahaya Sakti menjadi destinasi terakhir di hari pertama Peace Train 11 rute Jakarta-Temanggung. Dipandu Bapak Pandita Edwin Nugraha, para peserta belajar tentang seluk-beluk agama Buddha termasuk tiga komponen Tri Darma dalam Buddha, tiga ajaran dari Buddha, Konghuchu, Lao-Tze.



"Masyarakat menjalani apa yg masing-masing disabdakan. Dalam ajaran agama Buddha, ada karma nasib, yakni nasib baik dan buruk. Semua ciri-cirinya sama. Ketiganya mesti ada." Jelas Pandita Edwin kepada para peserta.


Klenteng Tri Darma Cahaya Sakti didirikan tahun 1890, 130 tahun yang lalu. Klenteng dengan pengurus 8 orang ini biasanya rutin dikunjungi komunitas Gusdurian setiap tahunnya. Sayangnya, tahun 2020 lalu tidak ada kunjungan karena pandemi Covid-19.


Usai mengunjungi Klenteng, para peserta melanjutkan kegiatan Malam Budaya. Kegiatan diisi dengan bedah buku Ngaji Toleransi karya Gus Yahya. Dalam buku tersebut, Gus Yahya menceritakan pengalaman toleransinya sebagai santri dari kalangan pesantren yang mempelajari Islam sebagai agama inklusif dan kebanggannya menjadi orang Kaloran yang meskipun masyarakatnya berbeda-beda keyakinan tapi tak pernah ada konflik terjadi.


"Cita-cita saya adalah menjadikan Koleran sebagai wisata kota toleran." Terangnya kepada para peserta.


Richard, peserta asal Papua menceritakan pengalaman toleransi di kampung halamannya dengan menceritakan tentang filosofi Satu Tungku Tiga Batu. 


Selain itu, Kiky, peserta dari Monohon juga bercerita tentang pengalaman toleransi di kampung halamannya di mana masyarakat di sana saling berbagi makanan satu sama lain dalam perayaan hari-hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha, Paskah, dan Natal.


Kegiatan ditutup dengan doa bersama Pak Sukoyo, Kepala Dusun Krecek. Acara juga dihadiri oleh Romo Fajar, Rektor Universitas Syailendra, Kades Getas, serta perwakilan Koramil dan kepolisian setempat.


Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)