Kewajiban Kita Semua Melindungi Anak

Isa Oktaviani
By -
0
Beberapa peserta PATBM  bersama Wahana Visi Indonesia 2017, 26 - 28 Juli 2017 di Pontianak

Kembali lagi saya akan menceritakan pengalaman ketika mengikuti pelatihan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Kali ini akan membahas kewajiban kita dalam melindungi anak-anak.

Sebelumnya kita bahas dulu, bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai anak.
Seseorang disebut anak apabila berumur maksimal 18 tahun maka sebutan anak ini berlaku untuk nya. Artinya, anak SD, SMP, SMA yang belum genap 18 tahun masih disebut anak.

Merekalah yang berhak mendapat perlindungan dari kita semua dari berbagai ancaman yang siap menerkam atau memburamkan masa depan mereka.

Lalu akan muncul pertanyaan, apa saja yang dapat merusak masa depan anak-anak ? 
Jawabannya tentu beragam karena memang sangat banyak faktor yang dapat membuat anak kehilangan masa gemilangnya karena salah langkah atau tidak mendapat perhatian.
Berikut saya ulas terlebih dahulu faktor yang dapat mempengaruhi anak.

1. Keluarga

Ya..faktor utama adalah keluarga karena mereka yang paling dekat dengan anak-anak dan rumahlah tempat mereka pulang dan bernaung. Apabila tidak mendapatkan hak nya maka anak-anak akan merasa tidak nyaman di rumah dan mencari hal-hal baru di luar sehingga bisa melenceng atau salah arah.

2. Lingkungan

Hal kedua adalah lingkungan. Anak-anak setiap hari akan bergabung dan menyatu dengan lingkungan sekitar dan mereka cenderung mengikuti. Pepatah mengatakan, jika kamu berada di danau maka akan menjadi ikan tetapi jika berada di padang rumput akan menjadi sapi. Begitu pula dengan anak-anak, ia akan mengikuti kebiasaan lingkungannya.

3. Teman sebaya

Nah, yang paling ampuh juga adalah teman sebaya. Pengaruhnya sangat kuat karena mereka satu pemikiran dan bisa dibilang masih sangat labil sehingga mudah untuk melakukan apapun tanpa berpikir panjang. Asal senang, semua sikaattt !!!

Lalu, apa saja yang dapat membahayakan anak-anak. 
Banyak sekali ya seperti pornografi, narkotika, pernikahan di bawah umur, ugal-ugalan, seks bebas.

Bagi anak daerah permasalahan narkotika ini memang tidak terlalu meresahkan karena memang akses untuk mendapatkannya terbilang masih susah sehingga tidak terlalu berbahaya. Meski demikian, masih terdapat beberapa kasus seperti ngelem. Tapi, bagi anak yang tinggal di kota, narkotika menjadi permasalahan serius dan menghawatirkan.

Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor yang telah saya bahas di atas. Maka jaga dan sayangi anak kita.

Selanjutnya adalah pernikahan di usia muda. Hal ini biasa terjadi karena keingintahuan yang cukup tinggi, tidak jarang dilandasi oleh seks bebas. Memang anak-anak selalu ingin mencoba dan jika sudah kebablasan maka berakhir di pelaminan. Padahal pernikahan ini nantinya akan membuat rumah tangga kurang ideal karena usia belum matang.

Baiklah, saya tidak akan banyak membahas lagi karena yang paling penting adalah bagaimana peran kita untuk menjaga generasi bangsa agar tidak terjerumus.

Dalam pelatihan PATBM itu saya baru memahami bahwa memberi perlindungan kepada anak bukan hanya tugas keluarga atau orang tua saja tetapi kita semua.
Loh kok bisa begitu ya ? Iya, awalnya saya juga heran karena biasanya jika kita ikut campur dengan urusan anak orang akan mendapat teguran pedas dari orang tua nya karena dianggap mencampuri urusan mereka.

Tapi, setelah dipaparkan kewajiban kita dalam melindungi anak, baru saya paham bahwa anak memang wajib dilindungi, tidak peduli siapapun dia tetap wajib untuk di lindungi.

Tugas kita adalah memberi pemahaman agar anak tidak terbelenggu dalam balutan kesalahan dan yang utama adalah melakukan pencegahan dengan cara :
1. Membuat forum anak di desa
2. Melakukan sosialisasi tentang hak dan kewajiban anak kepada anak-anak (Bagian ini akan dilakukan oleh aktivis PATBM)

Adanya forum anak membuat mereka lebih leluasa untuk berekspresi dan membuat kegiatan-kegiatan positif sehingga tidak ada waktu luang untuk melirik hal negatif. Selain itu, otak mereka pun telah diisi dengan pengetahuan atau ilmu-ilmu yang bermanfaat. Pada akhirnya akan memahami peranan sebagai anak-anak dan tahu bagaimana akan bersikap.

Dan untuk kita semua jangan sungkan untuk memberi teguran kepada anak yang hampir menyimpang serta memberi pendampingan apabila sudah terlanjur membuat kesalahan.
Tapi, ketika mendapat kewajiban melindugi anak, jangan gunakan itu semena-mena, harus sesuai aturan dan kita mengerti bagaimana harus bersikap dalam suatu permasalahn.

Misalnya , dalam menegur anak tidak perlu dengan cara kasar tetapi harus dilakukan dengan cara yang halus agar mereka mau mendengar dan menuruti.

Masa depan anak adalah tanggungjawab kita semua. Jaga dan sayangi mereka.



Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)