Piknik Seru, Ruang Perjumpaan Lintas Latar Belakang Warga Pontianak

Isa Oktaviani
By -
0

Latihan bernyanyi lagu Garuda Pancasila dengan bahasa isyarat di pelataran rumah baca, taman alun kapuas, Pontianak , Kamis (01/06)

Pada tanggal 1 Juni, semua sosial media dipenuhi dengan foto yang tulisanya sama "Saya Indonesia, Saya Pancasila". Euforia ini rasanya baru terasa tahun ini karena setiap elemen masyarakat memperingatinya. Mungkin karena sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional sehingga semua tahu.

Perjumpaan diruang publik pun tercipta sebagai peringatan lambang negara ini dengan berbagai macam cara pula. Kami pun tidak ingin ketinggalan untuk merayakan tentunya dengan cara yang tidak sama dengan orang pada umumnya.

Sore itu, sesuai dengan rencana kami sudah berkumpul memadati selasar Rumah Baca Taman Alun Kapuas, tak peduli badan harus dibasahi oleh tetesan putih jernih dari langit, semangat tetap berkobar dan tentunya tidak sabar berjumpa dengan rekan lainnya.

Kaki terus melaju menuju titik kumpul. Dari kejauhan sudah tampak ramai oleh mereka yang terlebih dahulu datang. Raga ini pun semakin mendekat dan siap untuk menyapa. Sosok yang sudah sangat akrab oleh ku tampil pertama dipelupuk mata, dengan perawakan tidak terlalu tinggi, matanya sipit dan kulitnya putih serta berambut tomboy. Ia tampak serasi dengan baju yang dikenakan dan manis dengan kaca matanya, langsung menyambut kami dengan senyuman hangat. Kak Andy namanya, ia adalah salah seorang yang mengagas dilaksanakan Piknik Seru. Acara ini adalah sebagai ruang perjumpaan masyarakat dari lintas latar belakang.

Namun, sepertinya ada penampilan baru, perawakan gadis cantik, kulit mulus dan putih memiliki senyum yang manis pula turut hadir. Pertama-tama kami hendak menyapa tetapi dia hanya membalas dengan senyuman. Tidak hanya gadis ini, ada pula sekelompok laki-laki dengan usia 20 tahun hingga 28 tahun memiliki ciri khas yang sama dengan gadis manis tadi. Kami menyapa tetapi dibalas dengan senyuman. Sesekali tangan mereka bergerak seirama dan bibir komat kamit.

Setelah berbincang kecil dengan Kak Yeni, mereka ini adalah rekan-rekan dari Komunitas Bahasa Isyarat Pontianak. Pantas saja pikir ku, dari tadi tidak ada mendengar suara tetapi suasana ramai dengan kehadiran mereka. Lalu ku pandangi satu persatu, dari bawah hingga atas. Satu kata yang terlintas dalam benakku "mereka sangat bahagia". Iya, meski tidak memiliki kemampuan berbicara dengan suara tapi semangat nya sungguh luar biasa.

Mereka pun bernyanyi, dengan bahasa isyarat lagu Garuda Pancasila tampak lebih menarik dan semarak. Kami pun mengikuti gerakan mereka dan terus bernyanyi. Waktu terus mengalir dan kebahagiaan tidak juga surut, tak peduli hujan mengguyur bumi tapi perjumpaan romantis ini terekam dalam pelataran tidak mewah dan sangat sederhana.

Kebahagiaan terpancar dari mereka yang hadir karena perjumpaan tidak dibatasi oleh apapun, semua dilebur menjadi satu membentuk relasi kekeluargaan.

Piknik Seru ini akan terus digelar dengan harapan warga Pontianak pun ikut meramaikan dan tercipta kebersamaan dengan lintas latar belakang.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)