Naumi Putih, Memberi Warna Perkenalan Yang Berbeda

Isa Oktaviani
By -
8
Sebuah tempat yang penuh warna dan indah

Naumi Putih, Memberi Warna Perkenalan Yang Berbeda. Tak kenal maka tak sayang. Begitu pepatah lama berkata. Perkenalan memang diperlukan agar kita lebih memahami satu sama lain. Kenal sebagai teman, sahabat bahkan menjadi keluarga

Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk berkenalan. Sebab, bertemu orang baru adalah anugerah yang diberikan oleh Sang Kuasa. Semakin banyak kenal orang, maka semakin lengkap cerita hidup ini.

Jika temanku, si Restiana Purwaningrum selalu berkata "kita bertemu karena buku" ,baginya banyak kisah yang mempertemukan dia dan orang baru karena buku. Membaca, akhirnya diskusi bersama tentang buku. Hal yang menyenangkan bagi insan sehobi.

Aku pun memiliki cara tersendiri untuk berkenalan. Banyak hal, entah itu karena travelling, sesama organisasi atau pernah kegiatan bareng. Itu biasanya. Namun, Mei 2018 memberikan warna baru. Aku menjumpai seseorang dengan cara yang berbeda, unik dan tak biasa.

Naumi Putih, begitu nama penanya. Aku belum kenal jauh tentangnya. Dia adalah penulis. Biasa meluapkan rasa dengan kata bersusun indah menjadi goresan sebuah puisi. Karya yang pertama ku tahu adalah puisi nya berjudul "RUMAH".

Lirik inilah yang dijadikan sebuah lagu oleh Manjakani, band asal Pontianak. Lagu ini menjadi salah satu soundtrack film Puduu' Anak garapan Denny Sofian dan Vennie Hartinie.

Aku kira hanya cukup bertemu sapa dengan Naumi Putih saat pemutaran film Puduu' Anak saja. Ternyata tidak. Dugaan ku salah total. Tak biasanya aku salah mengira, mungkin inilah jalannya agar tergores cerita unik berkenan dengan seorang penulis

Bukan ke warung kopi dan bicara soal buku maupun puisi. Cara konvensional untuk kenal lebih dekat bersama orang baru. Tapi, semesta ingin menunjukkan cara lain.

Ya, warna baru dalam perkenalan. Aku dan Kak Naumi (akhirnya ku panggil kakak juga) memutuskan untuk Challenge menulis selama 30 hari. Wow, fantastis bukan. Kami wajib menulis apa saja tapi rutin tiap hari selama 1 bulan. Dia akan membaca coretan ku lewat temanisa.web.id sedangkan aku membaca tulisan nya di Instagram Naumiputih

Jika satu hari tidak menulis. Maka iklaslah sedekah buku. Begitu peraturannya. Aku senang, kesempatan ini udah kutunggu sejak lama. Aku pernah melirik Sekar Aprilia, hal ini sebenarnya ingin kulakukan dengannya sebab dia begitu aktif menulis. Tapi, semesta belum berkehendak. Dia lebih memilih Kak Naumi bertemu dengan ku karena tinta.

Kami akan saling mengenal lewat luapan rasa yang tertuang dalam setiap goresan. Tak perlu bicara banyak, hanya cukup membaca apa yang tertulis kan. Maka, perlahan akan tahu karakternya dengan jujur tanpa basa basi.

Dengan perkenalan yang unkonvensionil ini, aku jadi terpaksalah menulis tiap hari. Jika tidak, bisa kosong rak bukuku dan berpindah ke rak buku nya kak Naumi. Inilah cara melatih untuk menulis, barang kali bisa demam jika tak menulis dalam sehari. Jangan sampai ada satu haripun terlewati. Satu bulan, jadilah saksi perkenalan kami.

Sosok Kak Naumi, perempuan bercadar pertama yang menjadi temanku. Selama ini belum pernah ada. Biasanya, hanya melihat dari jauh, tak bicara karena saling kenal kecuali bicara karena menanyakan alamat.

Perjumpaan ini semakin istimewa, kala kami tak pernah ribut soal perbedaan. Kak Naumi, sosok yang membuat ku semakin semangat mengenalnya. Apalagi saat negeri sedang ngerinya dengan cadar ini. Tapi, tak perlu lah takut. Selalu ada kebaikan dimana pun kita berada selama sama-sama saling mengasihi.

#Day14
#IsaNaumiChallenge

Post a Comment

8Comments

  1. Asikk 30 hari menuliss. Selamat berjuang melawan kemalasan dan saudara-saudaranyaa hahaa

    ReplyDelete
  2. Asikk 30 hari menuliss. Selamat berjuang melawan kemalasan dan saudara-saudaranyaa hahaa

    ReplyDelete
  3. Sunggguh keren. Jadi pengen ketemu Kak Naumi jugaaaa❤❤

    ReplyDelete
  4. For example, if I want to know the heat capacity of a block, and I know it took 60 Joules to raise the block from 8 degrees to 20 degrees, I need to know how to recover lost files between the two temperatures to get my heat capacity. Then, for every content database restored I created a new web application, entering the name of that content database.

    ReplyDelete
Post a Comment