Gagal ke Danau Lait

Isa Oktaviani
By -
0

Ekspetasi dan realita itu memang jauh berbeda. Sangat berbanding terbalik dan kadang realita amat menyedihkan. Begitu pula yang kami alami beberapa waktu lalu, ekspetasi sangat tinggi. Tak tanggung-tanggung, 7 danau ingin diarungi.

Ya, Danau Lait tempat yang lagi hits saat ini di kalangan anak muda khususnya daerah Pontianak, Kubu Raya, Sanggau dan sekitarnya. Kebetulan lagi tempat itu tidak jauh dari kediaman kami, jadi pengen juga melihat perkembangannya.

Tahun lalu sebenarnya sudah pernah ke sana, memang bagus tempat itu. Alami dan sangat asri, bahkan bagi kami itu adalah potongan surga yang tertinggal. Pemandangan indah dan memesona itu tak mau dibiarkan begitu saja, Danau yang dibilang miniatur Danau Sentarum ini dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi tempat wisata baru di Kalimantan Barat.

Berhubung libur panjang, saatnya balik kampung dan menikmati hangatnya keluarga. Ini jadi kesempatan bagus juga datang dan berkunjung ke tempat hits masa kini. Tekad udat bulat, nekatpun tak kalah meningkat. Tak peduli dengan peringatan jalan rusak, apalagi ini lagi kemarau jadi batu-batu timbul dan membahayakan.

Dengan penuh percaya diri dan semangat liburan, kami langsung meluncur. Jarak dari rumah ke Danau Lait kurang lebih 40 menit, ah sangat dekat. Apalagi jalan sudah aspal mulus hanya saja masuk ke Desa Subah nya masih tanah kuning berbatu.

Tapi agak aneh, dari rumah perasaan kok tak damai. Rasa-rasanya akan ada sesuatu terjadi. Hal yang membahayakan menghampiri, tak tenang dan gundah. Tapi, motor tetap melaju, sesuai arah yang di tuju. Meski udah biasa melewati jalan itu karna memang jalan menuju rumah abang ipar, wajar saja terbiasa.

Buuupp.. Sepeda motor kami tiba-tiba terjatuh. Pengedara dan penumpang ikut terjatuh, tubuh kami berduapun ikut terlempar, kepala menghantam batu besar (untung saja pake helm) jadi hanya pusing sedikit. Bagus juga himbauan polisi itu, jauh dekat pake helm. Alhasil, badan sakit semua, baju dan celana kotor. Untunglah tak ada luka yang cukup serius (mungkin luka dalam tapi tak berdarah).

Karena rem motor rusak, jadi kami putuskan untuk pulang, padahal sedikit lagi sampai di danau itu. Tapi, keselamatan memang nomor satu. Meski pernah ke sana tahun lalu, ternyata medannya berubah, ada beberapa titik jalan yang rusak parah, batu-batu timbul. Jika tak hati-hati dan tak paham medan, maka bisa bernasib sama seperti kami.

Semoga saja jalanan itu diperbaiki dan para pengujung lebih nyaman untuk berkendara dan tentunya makin banyak yang datang. Sebab, tempat indah sayang kalau tak di explore dan tidak dikabarkan ke dunia bahwa Kalimantan Barat punya tempat yang tak kalah bagus dari daerah lain.

Salam wisata...

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)