Menjumpai Ahmadiyah, Sekali Lagi

Isa Oktaviani
By -
4
Foto bersama dengan Jemaat Ahmadiyah


Baru saja sehari kita melewati hari lahirnya Pancasila. Setiap insan menjadi ingat betul karena Pancasila dijadikan hari libur nasional.

Semangat Pancasila adalah semangat persatuan seluruh rakyat Indonesia. Setiap kali mengingat Pancasila maka takkan hilang juga dalam ingatan Bhinneka Tunggal Ika. Itulah simbol negara yang majemuk ini.

Tapi sayang, ditengah kemajemukan itu masih ada saja perlakuan yang tak mampu menerima perbedaan. Bhinneka Tunggal Ika hanya sekedar tulisan saja.

Perlakuan diskriminatif masih sering terjadi kepada kaum-kaum minoritas. Salah satunya adalah Jemaat Ahamdiyah. Organisasi Islam yang tidak dapat diterima oleh sebagian orang.

Bahkan, pada bulan suci Ramadhan pun terjadi hal yang tak diinginkan. Pada Mei 2018 yang lalu, terjadi Penyerangan Jemaat Ahmadiyah di Lombok.
Katanya kita Indonesia tetapi belum mampu menerima sesama rakyat Indonesia jika tak sejalan. Mudah saja rasanya mengurusi urusan orang padahal mereka tak pernah menganggu ketentraman.

Ahamdiyah sering mendapatkan perlakuan tidak adil, banyak hal yang terus menggerogoti mereka. Padahal, sejatinya Ahamdiyah juga menyebarkan cinta kasih kepada sesama.
Nabinya pun Muhammad, Kitab Suci juga Al-Qur'an.

Setelah tahun lalu kami ikut silaturahmi dengan teman-teman Ahmadiyah di Kalbar yakni di kegiatan Jalsah Salanah 10. Tergambar jelas bulir-bulir kasih yang mengalir kepada semua insan..

Lalu, jika mau mengatakan Ahmadiyah adalah salah atau mereka berdosa, janganlah terlalu diurusi sebab perihal surga dan neraka adalah urusan mereka. Selama tak menganggu, kenapa harus merasa terusik.

Tahun 2018, kami kembali berjumpa dan bersenandung dengan teman-teman Ahmadiyah, berkenaan dengan bulan puasa, kami berdiskusi banyak hal untuk mengenal lebih jauh tentang Ahmadiyah.

Tidak salah jika kita mengenal dibandingkan tidak pernah tau banyak tetapi langsung mengatakan mereka salah.
Hadir dan duduk bersama, bicara soal Ahamdiyah lebih dalam adalah kesempatan yang manis bagi saya. 

Tapi, dengan mengenal mereka bukan berarti kepercayaan terhadap agama sendiri langsung luntur dan jiwa terganggu. Tidak, tidak seperti itu. Malah lebih menambah pengetahuan.
Menerima setiap insan, memanusiakan manusia adalah kebahagiaan yang tak terhingga. 

Semoga kita terus menjadi sosok yang penuh cinta kasih. Tak menghakimi sesama manusia tetapi seperti kata Pramoedya Ananta Toer, haruslah kita berlaku adil sejak dalam pikiran apalagi perbuatan.

Selamat Hari Pancasila
Bhinneka Tunggal Ika

#Day17
#IsaNaumiChallenge

Post a Comment

4Comments

Post a Comment