Pengalaman Jadi Korban Eksibionis

Isa Oktaviani
By -
3

Melihat langsung orang yang tiba-tiba memainkan alat kelaminnya di jalanan memberikan reaksi dan rasa trauma tersendiri. Perilaku ini sering dilakukan oleh orang yang mengidap Eksibionis atau suka pamer organ intim.

Biasanya mereka merasa puas ketika mengeluarkan barang "andalan" tersebut dihadapan orang banyak atau tempat umum. Kelainan ini disebabkan oleh perkembangan psikologis yang terhambat dan juga waktu masa kecilnya dia memiliki perasaan rendah diri.

Bagi si pengidap, perilaku pamer senjata itu adalah hal menyenangkan dan memberikan kepuasaan tersendiri. Tak heran jika dia terus melakukannya dimana saja untuk mencari tempat dan mangsanya. Tak peduli di tempat umum, yang jelas perempuanlah target utamanya. 

Namun, melihat pemandangan tersebut, perempuan akan memberikan reaksi masing-masing. Ada traumi, pengen nangis dan macam-macam. Tapi, saya sendiri ketika mengalaminya adalah traumi, bergetar dan kepikiran terus.

Kala itu saya pulang dari tempat kerja menuju rumah. Memang belum larut malam, masih sekitar pukul 21.10 dan area yang dilewati juga pusat kota. Tepatnya di Jl. Ahmad Yani sekitaran Audit Untan. Tiba-tiba pas membelokkan motor, ada sosok tinggi berdiri di samping motor Beat dan senyum-senyum. 

Bukan senyum biasa, dia sembari memainkan alat kelaminnya dengan tangan dan mengeluarkannya dari celana jins yang dikenakan. Perilaku detail itu terlihat karena dia berada tepat di depan persimpangan jalan yang kulewati. Namun, secara spontan motor ku gas full tanpa mikir panjang. Yang ku tau, aku harus segera meninggalkan orang itu.

Ah, sialnya. Aku jadi trauma dan badan gemetaran. Ngomong saja hampir tak mampu. Itu terjadi hingga aku sampai di rumah. Parahnya lagi, hingga besoknya trauma itu masih ada, menjelma bersama angin dan gelembung embun pagi. Tapi, aku coba alihkan perhatian, langsung ku chat seorang teman dan menceritakan semuanya. Dia coba menenangkan dan syukurlah hatiku mulai lega dan mau keluar dari rumah.

Ternyata, bukan hanya aku saja yang menjadi korban, puluhan perempuan lain mengalami hal yang sama. Bahkan, lebih parah lagi cerita temanku. Dia diikuti oleh orang dari belakang dan coba beriringan jalan disampingnya. Si pria itu senyum-senyum dan memainkan alat kelaminnya. Motornya sama, dia pake beat juga dan di Jl. Ahmad Yani pula. Jangan-jangan orangnya sama.

Perlakuan ini merupakan salah satu bentuk pelecehan seksual yang dilakukan kepada perempuan. Perasaan trauma dan tidak aman sehingga perempuan tidak dapat bebas. Memang, kegiatan pria yang memamerkan senjatanya di muka umum tidak ada niat dia untuk memperkosa korbannya karena bagi dia, korban yang ketakutan adalah kenikmatan yang sesungguhnya.

Maka, jika mengalami hal tersebut. Cobalah untuk tidak takut melainkan harus dilawan. Caranya yakni dengan melemparkan kata-kata yang membuat dia takut misalnya "Dasar Bang**t" , atau teriak saja sekencang-kencangnya sambil maki-maki orang tersebut. Maka, karena merasa aksinya tidak berjalan mulus, si pelaku akan kabur terbirit-birit.

Jangan biarkan pelecehan seksual terus merajalela di kota kita. Mari LAWAN ! bersama.
Kita bisa karena kita kuat.

#day24






Post a Comment

3Comments

  1. Ngeri ya sekarang Kak kondisinya, efek sering nonton bokep kayaknya. Hhhmmm...

    ReplyDelete
  2. Iya bang. .tp biasanya sih karna dia memang ada penyakit

    ReplyDelete
  3. Bukan karena nntn bokep.. Ini kelainan. Makanya kalau jd korban, kalau ada ksmptn langsung labrak soalnya mereka ini semakin merasa puas kalau kita ketakutan. Take care, Isa.

    ReplyDelete
Post a Comment