Latih Kreativitas Anak dengan Buat Mainan Sendiri

Isa Oktaviani
By -
0
Setiap anak memiliki kreativitas masing-masing dan mereka punya kelebihannya sendiri. Pasti tidak bisa kita samakan satu sama lain, mereka berbeda dan unik dengan caranya sendiri. Tapi, bisakah anak kita menjadi kreatif sejak dini, bisakah mereka berfikir kritis dan mampu memanfaatkan segala sesuatu agar lebih berguna? Mungkin jawabannya tergantung dari anak itu sendiri karena tak semua dari mereka memiliki pemikiran yang sama. Akan tetapi, bisakah kita mengajak mereka untuk lebih kreatif dengan membiasakan diri melakukan hal-hal unik yang melatih otak kiri kanan bekerja?

anak cerlang membuat mainan dari barang bekas

Seperti yang dilakukan oleh anak-anak TK dan PG PAUD Cerlang ini, mereka memanfaatkan barang bekas untuk membuat mainan. Tak hanya melatih kreativitas anak, kegiatan ini juga mencoba mengenalkan bentuk cinta lingkungan sejak dini. Kegiatan membuat mainan dari barang bekas ini dilakukan oleh anak cerlang dalam rangka Cap Go Meh di Pontianak. Tak hanya Anak Cerlang, TK Teratai juga ikut meramaikan kegiatan tersebut. Dari proses tersebut, tampak anak-anak sangat menikmati tahap demi tahap hingga mainannya bisa digunakan. Mereka juga dipandu oleh gurunya  agar mainan itu dapat berfungsi.



Mainan yang dibuat adalah seekor tikus dengan bahan dasar botol bekas, tusuk sate, kertas serta stick es krim dan magnet. Botol tersebut dijadikan sebagai tubuh tikus, sedangkan tutup botol dijadikan sebagai kaki dan tangan. Tusuk sate dimanfaatkan untuk menyatukan dua tutup botol yang masing-masing terletak di depan dan belakang agar tikus ini dapat berjalan seperti tikus asli. Biasanya, kita membawa anak-anak ke toko mainan untuk membeli mainan yang disuka tapi kita sangat jarang membawa mereka di ruang rumah sendiri untuk membuat mainan dari kreativitas mereka. 

anak cerlang membuat mainan dari barang bekas

Bagi anak Cerlang, membuat mainan sendiri adalah salahsatu cara untuk melatih kemampuan berfikir atau berlogika agar tikus itu bisa berjalan karena bantuan magnet yang ditempelkan di badan tikus dan stik es krim. Satu persatu anak-anak bisa menyelesaikan mainan mereka dan bisa membawanya pulang. Kegiatan seperti ini memang cukup langka ya dilakukan apalagi di zaman yang serba mudah dan cepat seperti sekarang ini. Akhirnya kita membiasakan diri untuk mengikuti zaman padahal anak-anak butuh ruang untuk mereka mengeksplore kemampuannya. Mungkin sekarang kita bisa sedikit membuat kebiasaan berbeda salahsatunya membuat mainan sendiri bareng anak-anak.


Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)