Pengalaman Naik Pesawat di Era New Normal

Isa Oktaviani
By -
0

Pengalaman Naik Pesawat di Era New Normal


Sejak Maret lalu, hampir semua penerbangan di tutup dan banyak kegiatan offline yang ditunda karena tidak memungkinkan untuk dilakukan mengingat kondisi sedang tidak baik-baik saja. Kami yang sempat berencana untuk berpergian juga akhirnya ditunda. Tapi, setelah tiga bulanan aktivitas dari rumah, akhirnya ada kebijakan untuk bisa beraktivitas di luar rumah dengan mematuhi protokol kesehatan. Kebiasaan baru ini disebut dengan new normal, boleh beraktivitas seperti biasa tetapi harus menggunakan masker dan menjaga jarak.


Setelah hampir delapan bulan di rumah saja dan tidak berpergian menggunakan pesawat, awal Agustus ini aku akhirnya sudah siap dengan perlengkapan untuk berangkat ke Jakarta. Tentu saja perjalanan ini sangat berbeda dari biasanya karena ada serangkaian yang harus disiapkan. Sebelum membeli tiket pesawat, ada yang harus dipastikan terlebih dahulu. 
  • Rapid Test
Langkah pertama yang kulakukan adalah rapid test. Aku memilih rapid di RS Kartika Husada Jalan Adisucipto (tidak jauh dari perempatan lampu merah jembatan Kapuas II) untuk rapid. Prosesnya tidak lama, hanya kurang lebih 45 menitan. Sebenarnya di klinik Bandara juga ada tapi aku memilih untuk di luar karena ingin memastikan hasil apakah reaktif atau negatif. Setelah dapat hasil, baru deh beli tiket pesawat.
Biaya rapid test ini sebesar 150.000 dan masa berlaku 14 hari.
  • Memesan Tiket
Setelah hasil rapid test keluar, barulah aku membeli tiket pesawat. Selama new normal ini, kita tidak bisa check-in online tapi harus offline.

Ketika sampai di Bandara, seperti biasa di pintu keberangakatan perlu untuk menunjukkan tiket. Biasanya, ada cek barang bawaan dulu lalu check-in. Tapi, kali ini kita langsung diarahkan ke petugas kesehatan. Dari pintu belok ke kanan dekat tangga keberangakatan (Bandara Supadio). Di sini akan dicap kertas hasil rapid test dan wajib menunjukkan e-HAC. Supaya tidak lama antri, sebaiknya e-HAC ini diisi sebelum ke Bandara. Download dulu di playstore atau apps store dan isi data.

Setelah kita menunjukkan e-HAC dan di cap hasil rapid test oleh petugas kesehatan. Kemudian kita check-in. Selanjutnya sama saja seperti biasa, cek barang bawaan. Ketika check-in barang kamu akan ditimbang, maksimal 7kg dan jika ada laptop hanya boleh 9kg. Jika lebih, maka wajib dikeluarkan. Karena untuk cabin hanya sampai 9kg saja (khusus Lion Air) tidak tahu kalau pesawat lain. Jadi, sebaiknya packing barang dengan rapi dan ada tempat penyimpanan yang bisa ditenteng. Tas kecil atau totebag dan lain sebagainya.

Untuk pesawat kelas ekonomi, biasanya kita duduk bertiga tapi selama new normal ini, kursi tengah akan dikosongkan jadi hanya berdua saja. Selebihnya sama saja.

Ketika sampai di tujuan (aku ke Jakarta). Sebelum pintu keluar di Soekarno-Hatta, kita diminta untuk menunjukkan barcode dari aplikasi e-HAC. Prosespun selesai dan kita sudah bisa melanjutkan perjalanan.

Jadi, ada tiga hal penting untuk disiapkan ketika hendak melakukan perjalanan menggunakan pesawat.
  • Rapid test
  • mengisi data di aplikasi e-HAC
  • Menggunakan masker
Itu saja yang dapat kubagikan. Semoga bermanfaat !


Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)