Hal yang Aku Pelajari dari Patah Hati

Isa Oktaviani
By -
0

Hal yang Aku Pelajari dari Patah Hati


Bicara patah hati memang kadang tidak menyenangkan. Ada banyak kepahitan yang terkandung di dalamnya. Meski begitu, kita tetap harus membicarakannya untuk mendapatkan pelajari dari kisah yang dijalani tersebut. Putus cinta memang banyak faktornya tapi satu hal yang pasti adalah apapun terjadi dalam hidup kita semua atas seizin Tuhan. Percayalah, mereka yang pergi bukanlah orang yang tepat untuk kita dan ada seseorang dipersiapkan untuk kita.

Sumber: vectorstock

Aku ingin cerita dari pengalamanku, sesuai dengan janjiku di tulisan sebelumnya Cerita tentang Patah Hati aku akan cerita apa saja yang aku pelajari dari patah hati. Semuanya dari apa yang aku alami, jadi kalau kurang cocok dengan kalian, bisa menggunakan cara lain karena aku percaya, setiap orang punya caranya sendiri dan menemukan pelajaran berbeda. Inilah beberapa hal yang aku pelajari dari patah hati.

Mengenal Diri Sendiri

Patah hati yang kedua membuatku lebih mengenal diriku. Aku jadi ada kesempatan untuk ngobrol dan bercerita dengan diriku, sesuatu yang tak pernah aku lakukan sebelumnya. Beberapa kali juga memeluk diri sendiri, saling menguatkan dan berbagi sedih maupun bahagia. Akhirnya, aku mulai mencintai diriku lebih dalam lagi yang mungkin dulu sempat terabaikan.

Bagiku, ini adalah salah satu hal terbaik yang aku dapatkan dengan dorongan patah hati. Kalau aku tidak mengalami patah hati, mungkin saja aku tidak lebih dekat dengan diriku dan sering mengabaikan dia padahal kami berdua selalu bersama dan yang paling setia adalah dia, bukan yang lain.

Tidak Mencintai Berlebihan

Satu hal yang aku pelajari adalah bahwa tidak baik ketika kita terlalu mencintai sesuatu secara berlebihan. Ibaratkan nih kita pegang pasir, semakin kita kuat menggengamnya maka ia semakin kuat pula untuk beranjak pergi. Cintailah dia tak lebih dari kamu mencintai dirimu dan Tuhanmu.

Mencintai berlebihan hanya akan menggores luka dalam dirimu dan jiwamu. Sewajarnya saja dan seadanya saja, secukupnya yang penting kamu bisa saling menghargai dan saling mengisi. Jika terlalu berlebihan, saat kamu kecewa, cintamu bertumbuh, saat kamu terlalu mengkhawatirkan dia, cintamu bertumbuh, saat kamu memaafkan semua kesalahannya, cintamu bertumbuh, tetapi dia biasa aja, cintanya tidak bertumbuh. Cintailah sewajarnya saja.

Lebih dekat sama Tuhan

Sebenarnya tidak bermaksud sok religius tapi kenyataannya begitu. Ketika putus cinta, aku merasa lebih dekat dengan Tuhan, lebih sering berdialog dan baca Kitab Suci. Kalau dulu, boro - boro, baca satu ayat sehari aja nggak pernah. Aku merasa lebih tenang ketika berdialog dengan renungan atau ayat Kitab Suci. Mungkin, patah hati cara Tuhan menjemputku lebih dekat dengannya.

Aku jadi sering berpikir, kalau ini adalah prosesku untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan diberkati segala perjalananku, apapun itu meski aku tahu tidak semuanya akan berjalan mulus tetapi hanya percaya bahwa rencana dan waktu Tuhan yang terbaik.

Selalu Bersyukur

Keadaan ini membuatku untuk terus bersyukur meski sakit sekali rasanya karena ditinggal tetapi apapun yang terjadi harus bersyukur dan lagi - lagi kita dibantu dengan itu. Saat aku mampu mengucap syukur dengan peristiwa yang kualami, beban di pundak rasanya jauh lebih ringan, kemudian mulai mampu tersenyum yang iklas dan mampu menerima keadaan meski butuh perjuangan.

Nah, itulah beberapa hal yang aku pelajari dari Patah Hati. Semoga kita tetap setia pada proses ini karena percaya bahwa hasil tidak akan menghianati proses. Semangat untuk kita.



Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)