Review Film A Perfect Fit : Mengenal Budaya Bali dari Romansa Rio dan Saski

Isa Oktaviani
By -
0

Review Film A Perfect Fit : Mengenal Budaya Bali dari Romansa Rio dan Saski


"Berapa kalipun kamu pergi, aku yakin kamu akan kembali karena toko sepatu ini adalah rumah kita, rumah kita berdua. Aku yakin kamu adalah sepatu yang cocok untukku"
----- A PERFECT FIT -----




Judul          : A Perfect Fit
Genre        : Drama, Romantis
Durasi       : 112 menit
Produser  : Chand Parwez Servia, Fiaz Servia
Sutradara : Hadrah Daeng Ratu
Produksi   : Netflix Indonesia
Penulis      : Garin Nugroho dan Hadrah Daeng Ratu
Rilis           : 15 Juli 2021
Negara     : Indonesia

Pemeran :
  • Nadya Arina sebagai Saski
  • Refal Hady sebagai Rio
  • Bryan Ahmad Fathoni Anes sebagai Rio kecil
  • Giorgino Abraham sebagai Deni
  • Laura Theux sebagai Andra
  • Anggika Bölsterli sebagai Tiara
  • Christine Hakim sebagai Bu Hadra
  • Ayu Laksmi sebagai Ibu Saski
  • I Made Sidia sebagai Ayah Saski
  • Unique Priscilla sebagai Ibu Rio
  • Edi Salengko sebagai Ayah Rio
  • Dominique Sanda sebagai Ibu Deni
  • Mathias Muchus sebagai Ayah Deni
  • Karina Suwandi sebagai Ibu Tiara
  • Fihrin Jerry sebagai Ayah Tiara
  • Yayu Unru sebagai Pak Ketut
  • Otig Pakis sebagai Telik Sandi
  • Bryan Domani sebagai Agung Gde, adik Deni
  • Dave Hendrik sebagai Hendry
  • Wafda Saifan sebagai Galih
  • Arif Alfiansyah sebagai Ilham
  • Abdur Arsyad sebagai Supir Taksi
  • Puja Astawa sebagai Supir Taksi
  • Dayu Wijanto sebagai Perempuan Makassar
  • Rina Hasyim sebagai Perempuan Makassar
  • Jajang C. Noer sebagai Dukun Mapaccing
  • Hamka DeVito Siregar sebagai Preman Pantai
  • Ahmad Ramadhan sebagai Preman Pantai

Pertama kali menyaksikan film ini, awalnya aku pikir settingnya di luar negeri, mulai dari sinematografi hingga lokasi yang disajikan seperti bukan di Indonesia. Tapi, menit ke menit berlalu baru deh aku menyadari ini ada di Indonesia, tepatnya di Bali. Tempat ini udah dari lama banget pengen aku datangi tapi belum kesampaian, semoga ya segera.

Tapi tak masalah, meski belum pernah ke Bali, minimal aku bisa menyaksikan Bali dari dekat salah satunya dari film yang disajikan oleh Hadrah Daeng Ratu dan tim. A Perfect Fit merupakan salah satu film terbaru Indonesia yang dibintangi tokoh - tokoh cukup familiar dalam pelupuk mata kita. Refal Hady dan Giornino Abraham memang sering sekali aku jumpai misalnya di film Orang Kaya Baru, Bumi Manusia, hingga Galih dan Ratna, sedangkan Nadya Arina, ini film pertama aku melihat aktingnya. 

A Perfect Fit menceritakan kisah pembuat sepatu dan perancang busana yang bertemu karena tidak sengaja, berawal dari ramalan dan membawa Saski dan sahabatnya muncul di depan toko sepatu milik Rio. Cinta tumbuh pada pandangan pertama, Rio mulai menaruh hati kepada Saski dan begitu juga sebaliknya. Padahal, Saski sudah bertunangan dengan Deni, anak pemilik hotel yang selama ini memberi biaya perawatan kepada ibu Saski.

Kisah cinta yang rumit mulai muncul karena Rio kemudian dijodohkan dengan Tiara, teman kecilnya yang kini sudah menjadi pengusaha kaya. Tapi, dijadikan sosok yang tidak punya rasa kemanusiaan, sangat tega kepada karyawannya dan memecat mereka sesuka hati. Deni, tunangan Saski juga ditampilkan sebagai sosok yang tidak menghargai pernikahan, dia hanya mau menikahi Saski demi harta warisan orang tuanya.

Menurutku, kisah cinta yang dibalut dalam romansa ini kurang menarik meski endingnya cukup memuaskan. Tapi, aku menikmati film ini karena banyak belajar tentang budaya Bali. Kita dibawa pada tradisi melukat yakni prosesi pembersihan jiwa dan raga, tradisi pembacaan lontar bagi calon pengantin hingga gulat lumpur yang membawa kita lebih dekat dengan Bali.

Aku sangat menikmati sinematografi yang disajikan, meski alurnya cukup membosankan dan beberapa kali aku skip tapi lagi - lagi kita bisa belajar budaya Bali dengan balutan yang sempurna. Kita juga dibawa mengenal sedikit budaya Bugis, lewat karakter Tiara.

Secara keseluruhan, film ini cukup memuaskan untuk aku bisa lebih mengenal Bali lebih dekat dengan cara yang berbeda dan tentu saja sajian yang sangat menarik. Tapi dari kisah romansa, rasanya karakter Rio, Saski, Deni dan Tiara masih kurang kuat, ada sesuatu yang membuat kita sebagai penonton merasa kurang puas dengan alur yang ditampilkan.

Film ini bisa menjadi teman gabutmu, khususnya jika kamu pengen lebih dekat dengan budaya Bali. Selamat menonton.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)