Homesick, Merindu Pontianak

Isa Oktaviani
By -
0

Homesick, Merindu Pontianak


Hampir delapan bulan tidak pulang ke Pontianak, rasanya rindu banget sama semua hal yang ada di sana, teman, suasana dan kamarku. Rasanya pengen pulang tapi agak males harus PCR dan selama PPKM penerbangan jadi lebih ribet syaratnya. Jadi harus menahan diri untuk tetap bertahan di Jakarta ini. Lama - lama memang bosan sih, aku bukan anak rumahan jadi rindu banget jalan sana sini. Huuu, segera pulih dong covid-19, rindu semuanya.


Sesekali aku merasa sedih di kamar, pengen ngobrol tapi tidak tahu harus sama siapa. Kebanyakan teman - teman udah sibuk sendiri. Aku juga kadang - kadang sibuk tapi masih menyempatkan diri untuk memikirkan sesuatu terutama tentang mereka di sana. Ternyata benar ya, semakin bertambah usia, makin kita akan berpisah dengan orang - orang yang dulu pernah dekat dengan kita.

Kemarin aku merasa sedih banget karena benar - benar butuh teman ngobrol. Akhirnya aku pasang status di whatsapp dan ada yang merespon, jadilah kami telponan hingga sejam lebih, cerita banyak hal dan itu menyenangkan bagiku. Minimal sedikit kerinduan bisa terobati meski belum benar - benar mampu menghapus rindu itu.

Aku pikir ada banyak hal dari Pontianak yang memanggilku setiap waktu, mulai dari makanan pinggir jalan, taman dan teman - teman yang super lucu. Kalau di Pontianak, aku bisa bebas jalan ke mana aja karena aku sudah hafal medannya jadi kalau butuh waktu sendiri, aku tahu harus kemana dan kalau mau nongkrong, aku bisa ajak siapa aja.

Belum lagi gitarku di rumah yang udah lama banget nggak disentuh, rasanya sangat rindu ingin bermain dengannya. Aku juga rindu makanan favorit di sana, ada kwe kia teng, chehun tiau dan bakso di Perdana dan gang mendawai. Belum lagi nasi padang 10.000 di imam bonjol, ah rindu banget.

Tapi kadang aku berpikir, kalau pulang sekarang, apakah mentalku cukup kuat ketika melewati ruang - ruang yang pernah membuat memori bersama mantan, apa mungkin justru membuat aku kembali tertekan. Hmmm, akhirnya aku bertanya, apakah mungkin ini yang membuat aku akhir - akhir ini merasakan capek yang luar biasa. Bisakah aku bertahan ?

Terlepas dari itu semua, aku benar - benar ingin pulang, bermain dengan keponakanku yang lucu - lucu dan makan coklat bersama mereka. Sekali lagi berdoa, semoga keadaan perlahan membaik, biar aku bisa mewujudkan yang aku harapkan. 


Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)