Berbagi saat Ultah, Inspired by Ci Jacquelyn

Isa Oktaviani
By -
2


Apa sih hal yang paling ditunggu - tunggu saat ulang tahun? Yaps, pastinya doa dan harapan dari orang - orang terdekat karena semakin banyak yang berdoa untuk kita maka makin besar pula peluang dikabulkan, semoga demikian. Selain itu, pasti juga menunggu kado? iyaa apa iyaa, hehe. Aku pribadi nggak terlalu nungguin kado sih apalagi surprise, paling penting itu doa yang tulus dari mereka yang terkasih. Tapi kadang ada aja yang ngasih kejutan tak terduga (yoo...kalo terduga gak surprise dong namanya). Bener, tapi maksud aku, kadang kita udah punya feeling gitu kalo temen bakalan ada kejutan di hari ulang tahun.

instagram/@isaoktaviani

Aku ingat sewaktu kuliah punya 2 orang temen dekat, Debby dan Tarida namanya. Kami bertiga punya kebiasaan kasi kejutan H+1 bulan hingga H+3 bulan, jadi nggak bakalan pernah ketebak sih. Tapi, waktu di komunitas, SADAP INDONESIA, aku pernah punya pengalaman lucu dikasih kejutan. Jadi tuh, aku duduk pas di bawah saklar, nah ada anak yang mau matiin lampu padahal posisi aku pas banget menghadap saklar dan arah kue akan datang, yaaahh gagal dong surprisenya tapi berujung ngakak semuanya dan itu jadi bahan candaan teman - teman untuk diparodikan. Lucu tapi seru. Sebenarnya ada banyak cerita lucu dan manis di acara ulang tahun cuma kalo aku cerita semua, bakalan panjang sih.

credit : @steffaniyang

Cerita lama biar jadi kenangan manis dan takkan terlupakan. Tapi sekarang aku mau cerita moment spesial ulang tahun ke-26 di tanggal 10 Oktober 2021. Aku selalu suka tanggal 10.10, ada makna cinta tersirat di balik angka cantik ini. Pertama, aku nggak pernah expect kalau tahun ini bakalan ada yang ngasi kado atau surprise, menurutku udah usia segini yaa biasa ajalah. Tapi, di luar dugaan, Kak Dede, Kak Eli, Kak Martini, dan Ko Heng Ki (keluarga di Prudential) malah ngasi kejutan tepat di pukul 00.00 secara hybrid, ada dari Pontianak, Palembang dan juga datang langsung ke tempat tinggalku di Jakarta. Kalo bahasa Pontianak tuh, mereka sehe (terniat) banget, bahkan salah satu dari mereka yang bertugas beli kue harus keliling Mall Artha Gading malam - malam nyari kue dan siapin virtual background untuk zoom. Terus dari gelagatnya, nggak ada sedikitpun yang mencurigakan. Baguss, kalian berhasil dan jadi yang pertama ngasi kejutan jam 00.00, saluuttt dan aku terharu. Lalu besoknya dan beberapa hari berikutnya, ada teman - teman yang tiba - tiba ngajak nonton, traktir makan. Ahh kalian, luar biasa deh. Padahal mostly temen baru kenal pas aku di Jakarta tapi sweet juga.

Berbagi salah satu bentuk Bersyukur

Cerita di atas mungkin sering terjadi yaaa. Tapi, ada hal baru banget aku lakukan dan rasakan ketika ulang tahun. Yess, berbagi kepada adik - adik sekolah alam di Kalimantan Barat. Ada 3 sekolah yang aku pilih karena emang budget aku baru cukup untuk 3 aja dulu. Sebenarnya masih ada beberapa lagi yang menarik perhatianku, tapi semoga next rejeki makin banyak dan adik - adik dari sekolah itu bisa menikmati berkat bersama.

Sekitar Pendidikan / @sekitarpendidikan

Tempat belajar ini dibentuk oleh Doni Chairullah, anak muda yang masih berjuang menyelesaikan skripsinya sambil freelance membuat video dan kerja di lembaga isu perdamaian di Pontianak. Semangat Doni sangat sederhana, ingin mengubah stigma kampungnya dan belajar bersama adik - adik untuk mengejar mimpi mereka. Kalau kita pernah dengar daerah yang sangat ditakuti di Pontianak, ya itu lokasinya tepat di tempat tinggal Doni. Aku aja dulu sempat nggak berani masuk di sana karena rawan pencurian dan sarang narkoba. Orang di daerah sana udah sangat biasa kejar - kejaran sama polisi dengan alasan 2 hal itu.

instagram/@sekitarpendidikan

Aku bertemu Doni di tahun 2018, katanya, Dia masih ingat aku pernah bilang "bikin karya aja dulu dari handphone, nanti pasti menghasilkan" aku sendiri aja udah lupa pernah ngomong gitu sama dia. Dan dia juga masih ingat pas aku bilang "abis kuliah orang - orang sibuk lamar kerja atau akad nikah, kita sih akad rumah". Dua hal itu selalu diingat sama dia dan dikerjakan, sekarang selain udah punya rumah sendiri dia juga mulai banyak project bikin video berawal dari hanphone retak dan sekarang udah punya kamera, ipad, macbook untuk menunjang pembuatan karya videonya.

Membangun Sekitar Pendidikan bukanlah pekerjaan yang mudah, dikerjakan sendiri, keluar uang, tenaga dan waktu tapi Doni bisa dan sampai sekarang anak - anak semakin bertambah terus mulai keliatan bakat - bakat yang bisa dikembangkan. Mereka diajak Doni keluar kampung, mengikuti kegiatan yang mampu mengasah kemampuan berpikir serta keinginan untuk maju. 


Sao Mamasa / @saomamasa

Adalah wadah belajar atau rumah baca di Benua Martinus, Putussibau Kalimantan Barat. Jaraknya dari Kota Pontianak sekitar 12 jam jalan darat tetapi sekarang udah bisa juga menggunakan pesawat sehingga paling butuh waktu kurang lebih 3 jam sampai ke Sao Mamasa dari Ponti. Ruang belajar ini didirikan oleh Claudia Liberani, seorang penulis, pegiat isu sosial dan lingkungan. Lulusan fakultas Hukum, seangkatan sama aku, hanya beda fakultas aja. Kami dipertemukan tahun 2015 karena buku akhirnya berteman hingga sekarang. Setelah kuliah, Clau sempat bekerja sebagai wartawan di Pontianak tetapi beberapa kali pulang kampung, ia memiliki keresahan yang besar. Clau pernah cerita, di kampung sana sangat susah menemukan bahan bacaan berkualitas apalagi informasi terkini, sangat sulit, aksesnya sangat terbatas.

instagram/@saomamasa

Dia tak mau adik - adik di Benua Martinus kekurangan bahan bacaan dan tak ada teman belajar, akhirnya Clau resign dari kantor dan memilih pulang kampung mendirikan rumah baca di ruang tamu rumahnya bersama Bapak, Ibu dan kakeknya. Sejak kepulangannya ke kampung, anak - anak jadi punya ruang belajar yang lebih merdeka dan kreatif tentu saja kini sudah ada bahan bacaan berkualitas untuk perkembangan mereka. Sejak itu pula, kawan - kawan pegiat literasi dari berbagai daerah kadang mampir sekedar belajar bersama adik - adik Sao Mamasa.


Sekolah Cerlang / @cerlangku

Inilah yang kita bilang sekolah merdeka. Satu - satunya sekolah yang pernah aku jumpai dimana anak - anaknya sangat tidak suka libur dan jam pulang, maunya di sekolah teruss. Kenapa? karena proses belajarnya sangat - sangat menarik sehingga anak - anak tidak merasa sedang sekolah tapi bermain sambil belajar. Aku salut banget sama anak - anak di sini, mereka bisa berpikir kritis dan kreatif, membuat sebuah pementasan saja mereka bisa. Wajar karena nilai yang diajarkan adalah berpikir kritis, kreatif, tentang toleransi, menghargai sesama, dan setara. 

Sekolah ini didirikan sejak tahun 2012 oleh Kak Sri dan Kak Andy Yentriyani. Pertama kali berkenalan dengan sekolah ini tahun 2015 dan dari sana pula aku mengenal 3 kata ajaib : maaf, tolong, terima kasih , kata - kata ini yang sampai saat sekarang masih aku terapkan dan aku tularkan ke keponakanku juga temen - temen yang mungkin sering lupa menggunakan kata ini. Beberapa kali aku ikut kegiatan mereka dan tak pernah satupun yang membosankan apalagi mengecewakan, selalu bahagia, bikin nagih lalu pengen ikut terus. 

instagram/@cerlangku

Bertepatan dengan ulang tahunku kemarin pas tanggal 10 - 10 - 2021, secara khusus aku menyisihkan sebagian dari rejekiku untuk dibagikan ke adik - adik dari 3 sekolah yang aku ceritakan di atas. Niat baik ini terinspirasi dari Ci Jacquelyn yang pernah berbagi di Saturday Motivation di kantor agency kami, beliau ini pas ulang tahun sering melakukan aktivitas sosial. Nah, aku langsung kepikiran untuk bikin juga. Tapi, pas lihat tabungan kok dikit, hehehe. Terus sambil jalan pagi aku berperang dengan pikiran baik dan buruk, satu bilang, ntar aja deh tunggu income segini segini, tapi yang sebelah jawab, ehh..kalau nunggu cukup, nggak bakalan pernah, iyaa kalo masih dikasih kesempatan untuk hidup, kalo tiba - tiba Tuhan suruh pulang, nggak jadi dong berbaginya. Ahh bener juga pikirku. Akhirnya seberapapun mampunya sekarang, itulah yang aku berikan ke mereka. Bahagia banget dengar cerita dari Doni, Clau dan Kak Sri kalau anak-anak sangat gembira dapat kiriman dari aku. Terharuuu.


Mengenal Ci Jacquelyn

Pasti penasarankan, siapa sih Ci Jacquelyn ini, kok kayaknya dermawan sekali dan menginspirasi. Bener banget, aku juga awalnya nggak tahu sih tapi namanya cukup familiar setiap aku ikut acara kantor, namanya selalu muncul di laporan produksi mingguan, tapi aku nggak pernah bisa menyebut namanya (dasar aku). Singkat cerita, Agustus 2020 aku ketemu nih akun IG nya, iseng aku follow eh di followback sama doi. Tapi emang jarang ngobrol sih, aku juga sungkan kayaknya, merasa minder aja karena beliau udah cukup bersinar di kantor kita (ini nih mindset ga bagus, untung udah aku beresin).

Cici ini adalah seorang pebisnis Prudential sejak tahun 2013 (pas aku masih maba) punya 3 anak cowok yang ganteng - ganteng dan seorang suami yang katanya sih lebih sweetlah dari Glend Alinskie, hahahahaa. Aku percaya sih karena mereka udah bersama sama dengan usia aku sekarang. Salah satu couple idola di kantor agency kami dan dikenal dengan JJ Couple. Woooww, kita mesti belajar banyak nih tentang relationship and parenting ke mereka.

facebook/Jacquelyn Elthia Yoefie

Menariknya, setiap perayaan ulang tahun, Ci Je ini selalu membuat kegiatan sosial, entah itu baksos di panti asuhan, perkampungan terpencil, ngajak anak panti makan di resto atau nonton di bioskop, dll. Aku tahu ini setelah mendengar sharingnya tanggal 30 Oktober 2020 dan aku tonton ulang 2 minggu sebelum tanggal 10 Oktober 2021, itu juga jadi penguatan aku akhirnya memutuskan untuk mau berbagi saat ulang tahun. 

Sejauh yang aku alami ketika ngobrol sama beliau, Ci Je ini sosok yang humble banget, suka membantu orang, hangat, tidak sombong, mau berbagi dan tidak membeda - bedakan, pastinya tak pelit ilmu. Aku mulai agak sering ngobrol di chat WA dan IG itu di minggu ketiga Agustus 2021 sampai sekarang, emmm, kita belum pernah ketemu langsung sih tapi dari cara meresponnya, aku sedikit bisa mengetahui Ci Je ini orang yang seperti apa. (saking penasaran, aku sempat stalking IG nya sampe jauh cuma mau lihat aktivitas sosialnya dan banyak bangettt)

Isa, kok jadi Ci Je sih? Oh iyaa yaa, itu panggilan khusus dari aku karena dari dulu nggak bisa nyebut namanya dengan bener hahaha. Tapi sekarang udah bisa sih cuma kayaknya Ci Je lebih cute aja.

Oke deh, sekian dulu ceritanya. Semoga makin banyak orang - orang baik yang mau berbagi tanpa pamrih, saluttt untuk kalian semuaaa. 

Salam cinta,
Isa Oktaviani :)

Jakarta, 18 Oktober 2021

Post a Comment

2Comments

  1. My tear down when i was reading this...

    ReplyDelete
  2. Thank you Doni udah mau berbuat hal baik utk adik2 di sana. Salam hangat

    ReplyDelete
Post a Comment