Mengenal Caca, Serpihan Mutiara di Kampung Inggris, Pare

Isa Oktaviani
By -
0
Menanam brokoli

Usia 8 tahun apa saja yang mungkin dapat dilakukan oleh seorang anak dan bagaimana mereka beradaptasi terhadap lingkungan sekitar ? Biasanya, usia 8 tahun masih duduk di kelas 2 atau kelas 3 Sekolah Dasar dan tidak sedikit anak yang menghabiskan waktu untuk menikmati masa kecilnya dengan bermain atau manja kepada orangtua.

Cara bicara mereka juga layaknya seperti anak-anak, tidak terlalu banyak yang mereka tahu terhadap dunia luar. Tapi, apakah setiap anak memiliki kecenderungan yang serupa ? Jawabannya pasti tidak karena setiap anak memiliki caranya tersendiri untuk berkembang. Keisha misalnya, anak mungil dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat yang baru-baru ini berhasil menerbitkan sebuah novel di usia 8 tahunnya.

Tapi, saya tidak akan bercerita banyak soal Keisha melainkan Caca. Gadis berusia 8 tahun yang masih duduk di bangku kelas 2 SD di sebuah kampung tepatnya di Pare, Kediri  Jawa Timur. Sekilas ia sama saja dengan anak kebanyakan akan tetapi, pemikiran kita akan berubah ketika mulai ngobrol dengannya.

Tepat tanggal 22 Desember lalu, hari dimana saya mulai ngobrol bersama Caca, gadis asal Malang yang kini menetap di Pare, Kediri. Awalnya hanya ingin menikmati sop buah bersama tetapi di tengah jalan terselip ocehan yang saya rasa tidak biasa. Dia heran kenapa ada salahsatu anak asrama yang menangis, Caca melihat pemandangan itu ketika kami berangkat membeli sop buah.

"Kenapa ada kakak-kakak tadi nangis ya?" tanyanya penasaran.
Iseng saja ku jawab, "Loh, inikan hari ibu, mungkin dia rindu mamaknya," sahutku dengan nada biasa aja.

Menulis surat untuk ibu


Nada suara Caca langsung berubah. "Beneran kak? Kok aku ngga tau ya," katanya lagi.
Di situ obrolan "agak" serius mulai bertaburan. Saat itu aku merasa sedang ngobrol dengan teman sebaya tentang bagaimana memaknai hari ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember itu.

Caca katanya belum mengucapkan selamat kepada ibunya. Awalnya dia berencana membeli jus buah tetapi tak jadi karena harus membeli coklat sebagai simbol cinta kepada sosok yang telah melahirkan dan membesarkannya.

Sepanjang jalan saya menikmati ocehan Caca yang sangat jarang ditemui dari anak usia 8 tahun. Bahkan, mungkin saja ada beberapa teman sebaya yang tidak bisa bicara selancar dan sebesar wawasan Caca. Dengan gaya agak ke-Jakarta-an, Caca dengan luwes bicara banyak hal kepadaku. Dia ingin memberikan hadiah kepada ibunya, coklat dan sebuah surat.

Aksarapun mengalir dalam balutan kertas putih. Untaian kata sayang diungkapkan Caca sebagai wujud terimakasih kepada sosok ibunya. Suguhan manis itu dinuansai dengan perasaan haru dan degupan jantung tiada henti. Anak sekecil ini, tulus dengan perasaannya untuk memberikan kecupan cinta kepada sang ibu. Kini, coklat dengan balutan surat cinta itu siap dipersembahkan kepada sosok yang Caca sayangi.

Sekarang giliran aku yang ditanya, "kaka tidak ucapkan selamat kepada ibu?", "di tempatku tak ada sinyal Ca, jadi tak bisa telepon ibuku," jawabku sambil tersenyum.

Tidak cukup sampai di situ, hari berikutnya kami pergi menikmati indahnya sawah di belakang asrama. Tanpa basa basi, Caca mulai wawancara kepada para petani, banyak hal yang ditanya mulai dari cara menanam brokoli, waktu tumbuh, cara perawatan hingga kapan waktu yang tepat untuk panen.

foto bersama pak Tani


Keingintahuannya akan segala hal menunjukkan mungkin ketika besar nanti cocok menjadi seorang wartawan atau seorang presenter dan bisa jadi mirip Nadjwa Shihab. Entahlah, tapi cita-citanya ingin menjadi seorang direktur.

Tak hanya kemampuan bicaranya yang baik, Caca juga tidak tanggung-tanggung membantu, di sawahpun dia ikut menanam. Baginya, kotor tidak masalah yang penting dapat merasakan nuansa menanam layaknya yang dilakukan oleh para petani itu.

Caca mengaku, sejak pindah dari Malang ke Pare, kini dirinya dapat lebih mandiri dan tidak manja. Mulai bisa menambung dan mengerjakan berbagai pekerjaan untuk membantu sang ibu.

Dengan kecakapan seperti sekarang dan kemampuan membangun jaringan sejak dini, saya yakin Caca dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Semoga kelak menjadi sosok yang berguna bagi semua orang ya, Ca.

Jangan tanya aku di usia 8 tahun bisa apa, palingan hanya main guli atau main rumah-rumahan dari pasir. Heheheee

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)