Setumpuk Kisah Menuju Seremonial Wisuda

Isa Oktaviani
By -
5

Setelah berhasil menyelesaikan tugas akhir atau skripsi untuk mahasiswa S1 maka saatnya mempersembahkan waktu untuk segudang persiapan seremonial sehari itu, wisuda namanya. Semuanya memang harus dipersiapkan sedemikian rupa, agak canggung sih karena ini pertama kali akan ikut seremonial yang dibanggakan banyak orang itu.

Setelah menapaki kampus bertahun-tahun, tentu harus ada perpisahan. Bukan akhir dari perjalanan tapi bisa jadi inilah awal yang harus dilewati untuk menuju tangga yang sesungguhnya. Tapi, bagiku, ini adalah tangga yang kesekian karena tangga lainnya telah dilewati.

Tapi, ini sungguh menjadi hal yang cukup meresahkan. Inginku tidak ikut seremonial itu tapi keluarga, terutama orangtua pengen sekali mengikutinya dan apalagi menurut kabar yang beredar, saat ini seremonial sehari itu wajib diikuti karena kalau saja tidak akan bermasalah dengan pengambilan ijazah, tapi kabar ini belum kukonfirmasi langsung kepada pihak yang mengurusnya.

Ah, pusing juga dibuatnya. Saat yang dibilang akan jadi kenangan indah ini harus diukir dengan pencil yang bagus, tinta yang indah. Persiapan mulai dari apa yang harus dipakai, bagaimana modelnya, kemana harus cari bahan kemudian siapa yang hendak menjahit. Lalu harus singkronkan lagi dengan punya ibu.

Yaa, aku perempuan jadi harus keliatan feminim dong, gunakan kebaya dan dandan yang cantin versi aku. hehe...Banyak tukang dandan dan salon yang disodorkan, kalau aku sih asal bisa bibir merah, rambut rapi, cukup.

Tapi, katanya harus gunakan kebaya modern, sepatu yang sesuai dan dandanan mantap. Baiklah, mari jadi ratu sehari.

Dan apa yang buat pusing, tabungan yang disimpan sejak dulu harus dibobol demi memuaskan keinginan sehari itu. Kalau saja boleh aku gunakan saja celana jins, sepatu kets dan kemeja kotak-kotakku itu maka uang tabunganku takkan hilang.

Aku cukup pergi ke lelong lalu membeli apa yang dibutuhkan. Ah, dunia ini sungguh lucu sekali. Atau aku jadi mahluk aneh, salah masuk planet ? Kenapa kok tidak senang mengikuti apa yang dilakukan orang lain?

Ini perayaan wisuda loh, siapkan kebaya, tukang make up, sepatu dan tas yang cocok dan pastinya jangan lupa ke studio foto untuk mengatakan kepada dunia bahwa kita pernah melewati masa ini. Sangat romantis, mungkin ini yang diharapkan banyak orang. Tapi aku malah kurang senang, karna bagiku lulus saja kuliah, ambil ijazah lalu jemput tempat kerja.

Tapi, agaknya tidak asik kalau saja tidak ada acara-acara seperti itu. Ruangan tampak sempurna ketika dipenuhi ribuan jiwa yang memakai toga, sungguh menakjubkan.

Coba saja ketika wisuda atau setidaknya yudisium boleh menggunakan kostum apapun seperti Kanazawa College of Arts
Mahasiswa diperbolehkan menggunakan kostum apa saja asal unik, hehee..

Ternyata serepot ini ya, sama repotnya dengan jawaban dari pertanyaan "Kapan Wisuda ?"
Biar seperti orang kebanyakan, mari kita lakoni apa yang sudah dituliskan sang pembuat drama. Kita ini aktor, mari mainkan secantik mungkin, jangan sampai mengecewakan.

Selamat menuju hari wisuda kawan-kawanku.

Post a Comment

5Comments

  1. keren...buat aja hari itu jadi rame, tampil berbeda dari yg biasanya, aku rasa gak juga jadi masalah nantinya...haha

    ReplyDelete
  2. Doakan adik mu ini cepat wisuda 😂

    ReplyDelete
  3. Semoga selalu dimudahkan dalam segala urusannya ya Kak. Amin...

    ReplyDelete
Post a Comment