Baksos ke Desa Sukamulya, Bukti Cinta Kepada Sesama

Isa Oktaviani
By -
2


Bakti sosial ke kampung - kampung adalah aktivitas yang aku sukai sejak kuliah dulu karena memang dari kampus sering ada kegiatan itu. Makanya tanggal 9 Januari 2022 lalu, aku exited banget untuk kembali merasakan hangatnya kebersamaan, bertemu langsung dengan masyarakat di daerah yang sama sekali belum pernah didatangi. Demi menyambut itu, aku sama Tri udah janjian ketemu di stasiun Manggarai jam 6.30 pagi karena harus berangkat jam 7 menuju Stasiun Tanah Tinggi. Perjalanan kami kurang lebih 1 jam dan tiba di stasiun tujuan pas banget jam 8 pagi tapi harus melanjutkan ke titik temu kurang lebih 30 menit naik gocar. Ternyata kalo naik KRL di Minggu pagi lumayan sepi, dari Stasiun Manggarai ke Duri cukup ramai tapi setelah transit menuju Tanah Tinggi, di Gerbong itu hanya ada aku sama Tri aja. 

rombongan baksos (foto: Handy)

Setelah menikmati perjalanan pagi, kami sampai di titik temu, karena masih awal banget, saatnya eksplore sekitar sambil menunggu rombongan lain datang. Tri kayaknya masih mau menikmati sarapannya, jadi aku pergi sendiri, jalan pagi sambil menikmati udara di Serpong, cukup memanjakan mata karena masih banyak yang hijau - hijau, tata wilayahnya juga bagus menambah estetika tempat itu. Jelang jam 9.30 pagi, rombongan mulai berdatangan dan jam 10 pagi kami semua berangkat menuju lokasi baksos.

Sebagai orang baru di Jakarta, aku dan Tri emang belum ada kendaraan sendiri di sini, jadinya kita nebeng aja deh sama yang bisa kasih tumpangan. Pas banget nih mobilnya ko Indra kosong, jadi kita bareng sama beliau deh. Karena ini pertemuan pertama, sepanjang jalan ngobrol sambil mengenal satu sama lain. Kurang lebih 45 menit dari Serpong akhirnya tiba di Litang, tempat berkumpulnya masyarakat Sukamulya untuk beribadah atau ada kegiatan bersama. Satu persatu rombongan turun setelah melewati perjalanan semi offroad itu. Sebelum menuju rumah - rumah warga, rombongan harus isi energi dulu, pas banget sampainya di jam makan siang. 

perayaan ultah bersama (foto: Isa)

Tapi karena baksos kali ini dalam rangka ucapan syukur ulang tahun, nggak sah banget tanpa adanya sesi tiup lilin (kipas lilin sih yaa). Ulang tahun siapa sih? Itu loh yang pernah aku bahas dulu, setiap ulang tahun, doi selalu rayakan dengan bakti sosial ke kampung - kampung (ceritanya bisa klik di sini). Namanya Ci Jacquelyn, inisiator kegiatan ini sekaligus jadi kepala rombongan. Setelah doa dan kipas lilin, makan siang dibagikan ke semua rombongan, ada makanan vegetarian dan non-vege. Nah, si kepala rombongan ini keliling memastikan semua umat makan, tapi kok aku nggak ngeliat doi makan yaa, aku jadi mikir, apa mungkin doi bisa kenyang cuma liatin orang makan, hahaahaha.

Misi membagikan paket cinta kasih kepada masyarakat di Desa Sukamulya siap dilaksanakan nih, kita dibagi menjadi 3 kelompok dengan tujuan berbeda - beda. Kepala rombongan mulai ngasih arahan ke semua kelompok dan tiap kelompok ada ketua regu dari teman - teman GVS (apaan nih, ntar yaa kita bahas). Kelompok 2 dan 3 udah blusukan duluan karena target mereka masih di sekitar tempat titik kumpul di Litang, sementara kelompok 1 agak belakangan dan harus menggunakan mobil karena perjalanan cukup jauh. Misi kelompok 2 dan 3 adalah membagikan langsung kupon ke rumah - rumah warga yang jadi target sekaligus menyapa dan bercengkrama dengan mereka, kupon ini nanti akan di tukar di Litang dengan paket cinta yang sudah disiapkan. Sedangkan kelompok 1 langsung menuju titik kumpul warga di Kampung Pasir Jeruk untuk membagikan paket cinta berupa sembako, pakaian, parfum, angpao, mainan untuk anak - anak dan cek kesehatan gratis.

bagi kupon (foto: Tri)

Hari itu cuaca di sana panas banget, kalo kata orang Pontianak sih bedengkang. Tapi menariknya, meski rombongan baksos ini mayoritas dari ibukota tapi nggak ada yang nampak kelelahan apalagi sampe jatuh pingsan, semua on fire sampe kembali ke titik kumpul di Litang, salut banget sama rombongan ini. Setelah beres melaksanakan misi di Kampung Pasir Jeruk, tim 1 kembali ke posko dan melihat pemandangan yang seru banget, udah rame antre mau ketemu dokter Felyanto dan tunggu giliran ambil paket cinta.

Melihat antusias masyarakat, meningkatkan hormon dopamin dan endorfin semua rombongan, aku rasa begitu karena jelang sore kayaknya energi tetap full. Apalagi menuju sesi akhir ada penampilan special dari Ko Agus, Ci Sanny, dan Ko Jerel nih yang menyumbangkan lagu - lagu istimewa menghibur mereka yang masih antre untuk dapat paket cintanya. Tapi yang jadi kejutan banget adalah tiba - tiba muncul 2 barongsai memenuhi halaman Litang menghibur semua orang yang hadir di sana. Katanya sih special surprise untuk yang berulang tahun dan inisiator baksos ini.

doa bersama sebelum menjalankan misi (foto: Isa)

Semua rangkaian hampir selesai, kami pamit pulang duluan. Awalnya sih mau bareng ko Indra lagi, tapi tadi karena ribut (ada yang lagi latihan Barongsai), doi nggak denger kalo aku sama Tri mau nebeng pulang, jadi doi duluan deh. Untung kami masih muat di mobilnya Bang Simon. Jadi pas balik, semobil sama Ko Agus, Ci Sanny sama si cute Janice (anaknya ci Sanny dan masih usia 5 tahun) yang jadi teman ngobrol aku sepanjang perjalanan dari tempat kegiatan sampai ke BSD, sebelum Janice akhirnya tidur karena kayaknya udah kecapean yaa.

Seharian ikut baksos dan kenal sama orang - orang baru emang selalu menyenangkan, ngga sabar untuk join kegiatan berikutnya. Menariknya, meski rombongan emang hadir di lokasi hanya sehari tapi distribusi bantuan terus berlanjut hingga hari - hari berikutnya oleh teman - teman GVS dan juga tokoh agama. Tadi banget (H+4) baru dapat info terbaru di grup whatsapp dari Ibu Suri (Ci Je) kalau bantuan sudah terdistribusi ke kampung Lombok Utara dengan penghuni mayoritas manula dan mereka sedang menderita sakit. Bantuan di tempat ini dikoordinasi langsung oleh Bhante dan aktivis muda Vihara di daerah sekitar. Dari sini kita merasakan bahwa spirit cinta terus mengalir baik dari para donatur maupun mereka yang menerima bantuan dan pihak - pihak yang memiliki rasa yang sama, semangat berbagi cinta kasih bagi sesama.

kepala rombongan: Ibu Suri/Ci Jacquelyn (foto: Isa)

Senang banget banyak orang baik yang terus melakukan hal - hal baik untuk kemanusiaan, tanpa pernah melihat mereka suku apa maupun agama apa, tapi selama dia emang masuk kriteria untuk dibantu, maka good people ini akan membagikan cinta kepada mereka yang benar - benar membutuhkan.

"Spread love everywhere you go. Let no one ever come to you without leaving happier - Mother Teresa"

Sekilas tentang GVS

Gavesaka Sukham (GVS) adalah organisasi yang bergerak untuk isu sosial khususnya memberi bantuan kepada orang - orang yang kurang mampu. Sebelum mendistribusikan bantuan, teman - teman GVS akan survey terlebih dahulu demi memastikan apakah lokasi yang dituju sudah sesuai agar bantuan yang diberikan oleh para donatur bisa tersalurkan tepat sasaran. Saat ini, anggota mereka masih remaja Buddhis dan Kristiani tapi tidak menutup kemungkinan agama lain juga bisa bergabung. Ketika distribusi berlangsung, kadang ada relawan dari teman - teman Muslim juga yang ikut ke lapangan. Nah, lengkapnya, kamu bisa kepoin di instagram mereka nih @gavesaka.sukham.

 




Post a Comment

2Comments

  1. Thank You for your wonderful writing Isa ❤️

    ReplyDelete
  2. Sama-sama Ci, terima kasih sudah dilibatkan di kegiatan ini.

    ReplyDelete
Post a Comment